Tuesday 10 July 2018

Masalah lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar rumah dan kampus


Vidya Susanti
37415029
3ID09
Tugas 4 softskill

Masalah Pencemaran Lingkungan di sekitar lingkungan
            Pada zaman yang semakin berkembang pesat, sering kali masyarakat tidak peduli bahkan acuh terhadap lingkungan, dan ketidak pedulian masyarakat terhadap lingkungan tentunya menyebabkan masalah pencemaran lingkungan. Hakikatnya, pencemaran lingkungan perlu mendapatkan perhatian lebih karena lingkungan yang tercemar dapat mengakibatkan beberapa gangguan, misalnya gangguan kesehatan bagi diri masyarakat itu sendiri, bencana alam, dan lain sebagainya. Pencemaran terhadap lingkungan seharusnya mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak terjadi dampak yang semakin parah dan berkepanjangan.
            Disini saya sebagai penulis, ingin memberi suatu contoh nyata masalah pencemaran lingkungan yang terdapat di lingkungan rumah saya. Masalah pencemaran yang terjadi yaitu seringkali masyarakat sekitar sering membuah sampah di jalan atau tidak pada tempatnya, selain itu masyarakat sekitar juga sering kali membuang sampah bekas jajanan atau sampah plastik kedalam saluran air atau selokan. Dan permasalahan pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar rumah saya yaitu, adanya salah satu penduduk yang sering membakar sampah di area pemukiman warga yang menyebabkan terjadinya polusi udara akibat pembakaran sampah yang asal. Dampak yang terjadi dari permasalahan pencemaran lingkungan mengenai warga yang membuang sampah di jalan atau tidak pada tempatnya yaitu menyebabkan lingkungan terlihat kumuh, kotor. Penanganan yang harus dilakukan yaitu warga sekitar seharusnya memiliki kesadaran diri terhadap kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, atau ketua RT dan warga sekitar gotong royong membersihkan sampah-sampah yang berserakan di jalan agar lingkungan sekitar menjadi lebih bersih, sedap dipandang, dan tentunya mencegah penyakit yang kapan saja dapat menyerang penduduk sekitar. Dampak yang terjadi dari permasalahan pencemaran lingkungan yang kedua yaitu masyarakat yang sering kali membuang sampah bekas jajanan dan sampah plastic pada saluran air atau selokan air yaitu tentunya dapat mengakibatkan selokan air menjadi tersumbat dan jika terjadi hujan dapat menyebabkan banjir dikarenakan saluran air atau selokan sudah tidak dapat menampung air hujan karena banyaknya sampah yang menyumbat saluran air. Penanganan yang harus dilakukan terhadap permasalahan tersebut yaitu dengan cara penduduk sekitar melakukan gotong royong untuk mengambil sampah yang terdapat pada saluran air sehingga saluran air atau selokan menjadi bersih dan dapat menampung air hujan sehingga tidak menyebabkan banjir. Dampak dari permasalahan pencemaran lingkungan mengenai salah satu warga sekitar yang suka membakar sampah di area pemukiman warga, yaitu dapat mengakibatkan polusi udara yang tentunya dapat mengganggu kesehatan warga sekitar terutama gangguan pernapasan. Penanganan yang harus dilakukan yaitu dengan memberikan nasehat atau teguran pada warga tersebut dengan memberikan alasan dan saran yang tepat dan memberikan tempat pembakaran sampah khusus agar tidak membakar sampah di area pemukiman warga, sehingga tidak mengganggu warga di sekitarnya.
            Kedua, saya mengambil contoh nyata permasalahan lingkungan yang terdapat di lingkungan sekitar kampus. Masalah pencemaran lingkungan yang terjadi yaitu banyaknya polusi dan debu yang mengganggu para pengendara yang melintas pada area jalan raya sekitar kampus. Dampak yang terjadi yaitu dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan menyebabkan makanan yang dijual di sekitar kampus menjadi kotor dan tidak sehat karena terkena polusi udara. Penyebabnya yaitu karena kurangnya pohon yang sebenarnya berfungsi untuk menyerap polusi udara baik dari pembangunan jalan tol ataupun asap kendaraan. Penanganan yang harus dilakukan yaitu seharusnya dengan melakukan reboisasi atau penanaman kembali pohon yang telah ditebang agar lingkungan tidak gersang atau panas, dan tentunya polusi udara yang terjadi bisa lebih berkurang.

Tuesday 29 May 2018

Masalah Lingkungan


Nama   : Vidya Susanti
Kelas   : 3ID09
NPM   : 37415029
Tugas 3 softskill “MASALAH LINGKUNGAN”

Manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang memiliki peranan penting bagi manusia diantaranya adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat di butuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dankelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat). Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pengertian lingkungan hidup dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Lingkungan
Kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

Masalah Lingkungan
Aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang dimulai pada tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi, edukasi, dan aktivisme. Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam dan proteksi terhadap habitat alami yang bernilai secara ekologis. Tingkat pemahaman terhadap bumi saat ini telah meningkat melalui sains terutama aplikasi dari metode sains. Sains lingkungan saat ini adalah studi akademik multi disipliner yang diajarkan dan menjadi bahan penelitian di berbagai universitas di seluruh dunia. Hal ini berguna sebagai basis mengenai masalah lingkungan. Sejumlah besar data telah dikumpulkan dan dilaporkan dalam publikasi pernyataan lingkungan. Masalah lingkungan ditujukan kepada organisasi pemerintah pada level regional, nasional, maupun internasional. Badan internasional terbesar, didirikan pada tahun 1972, yaitu United Nations Environment Programme. International Union for Conservation of Nature telah mengajak 83 negara, 108 badan pemerintah, 766 LSM, dan 81 organisasi internasional dengan lebih dari 10.000 pakar dan peneliti lingkungan dari berbagai negara di dunia. LSM internasional, misalnya Greenpeace, Friends of the Earth, dan World Wide Fund for Nature juga telah berkontribusi menanamkan kepedulian lingkungan pada masyarakat dunia. Lebih lengkapnya, lihat organisasi lingkungan.

Masalah-Masalah Pada Lingkungan Hidup
Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor baik fator alami ataupun karena tangan-tangan jahil manusia. Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan tersebut. Berikut beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan lingkungan hidup.
a.       Faktor alami Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor, tsunami, angin puting beliung, angin topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi. Selain berbahaya bagi keselamatan manusia maupun mahkluk lainnya, bencana ini akan membuat rusaknya lingkungan.
b.      Faktor buatan (tangan jahil manusia) Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan dengan makhluk lain akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan yang modern. Dengan adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Kerusakan lingkungan karena faktor manusia bisa berupa adanya penenbangan secara liar yang menyebabkan banjir ataupun tanah longsor, dan pembuangan sampah di sembarang tempat terlebih aliran sungai dan laut akan membuat pencemaran.

Penyebab & Dampak Masalah Lingkungan Hidup
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku manusia yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan. Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir danerosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
Upaya-upaya Mengatasi Masalah Lingkungan Hidup
1.      Pelestarian Flora dan Fauna
·      Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
·      Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.
·      Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksitidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau upaya sebagai berikut:
1.      Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
2.      Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3.      Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4.      Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
5.      Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
6.      Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
7.      Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.  
8.      Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9.      Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
10.  Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.
11.  Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
12.  Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu dikurangi karena dianggap kurang efisien.
13.  Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.
Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya Alam Tingkat Pencemaran & Kerusakan
Lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah.   
Sampah sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut :    
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.         
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.        
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup :
1.      Penanaman kembali hutan yang gundul
2.      Pencegahan terhadap buang sampah dan limbah di sembarang tempat
3.      Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan
4.      Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
5.      Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan lingkungan.
Sumber :



Monday 28 May 2018

Konsep Ekologi dalam Pengetahuan Lingkungan


Nama : Vidya Susanti
NPM  : 37415029
Kelas : 3ID09
EKOLOGI


Konsep dasar ekologi secara tak sadar justru sudah diterapkan dalam masyarakat tradisional. Bagaimana konsep hidup bahwa hewan dan manusia, air dan udara serta tumbuhannya memenuhi kehidupan masyarakat pedesaan yang tidak begitu dekat dengan ilmu-ilmu baru. Konsep gunungan dalam pewayangan atau konsep hasta brata dalam kehidupan kejawen. Namun demikian konsep yang ada pada masyarakat tradisional tidak dipandang sebagai konsep ilmu ekologi, karena pada dasarnya tidak dicetuskan secara teoritis, tetapi melalui “tutur tinular”, pendekatan “ilmu titen”  dalam pendekatan-pendekatan empiris. Justru orang Baratlah yang pada akhirnya mengeluarkan konsep dan teori tentang ekologi secara tertulis.
Ekologi mempelajari tentang makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Definisi ekologi pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834-1914). Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri atas dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti,  kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas. Ekologi memiliki peranan penting dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut. Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.
Ekologi, adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan mahluk hidup dengan komponen sekitarnya. Ekologi merupakan disiplin baru dari biologi yang merupakan mata rantai fisik serta proses biologi yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial
·         Tahun 1900, Ekologi menjadi acuan ilmu-ilmu lainnya, yang wajib diketahui, karena dapat menerangkan, memberikan ilham, mencari jalan menuju hidup layak
·         Setelah 1968, timbul kesadaran lingkungan di seluruh dunia, dimana setiap orang dituntut untuk hemat dalam penggunaan sumber daya, hemat energi, dan dapat mengurangi pencemaran tanah, air, udara, yang merupakan masalah lingkungan sedunia (globalisasi lingkungan)
·         Setelah ada gerakan sadar lingkungan (di dunia, 1968 dan di Indonesia 1972), maka setiap orang mulai memikirkan : masalah pencemaran, rusaknya daerah-daerah alami, hutan, pantai, meningkatnya perkembangan penduduk, yang berdampak pada masalah pangan, penggunaan energi, kenaikan suhu akibat efek gas rumah kaca, menipisnya lapisan ozon, dst
Ruang lingkup ekologi dapat dilihat pada spectrum Biologi sekumpulan individu, dari jenis yang sama, terjadi di satu tempat dalam waktu tertentu Spectrum biologi, mulai dari gen, sel, organ, organisme, populasi, komunitas yang bila ditambah dengan materi/mineral dan energi, maka akan menjadi sistem sel, sistem organ, system organisme, system populasi dan ekosistem. Sistem-sistem tersebut bertujuan dan merupakan gabungan dari komponen-komponen yang berinteraksi satu dengan lainnya secara teratur, saling bergantung untuk membentuk suatu keseluruhan. Untuk itu diperlukan pengetahuan fisika dan biologi, agar ahli ekologi dapat mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia kehidupan  Dalam hal pengelolaan lingkungan, pandangan manusia bersifat anthroposentris. Oleh sebab itu, timbul perlunya ekologi manusia, yang melihat permasalahan dari sudut kepentingan manusia (walaupun unsur hewan, tumbuhan, dan komponen abiotis lainnya diperhatikan, namun secara explisit/implisit yang selalu dihubungkan dengan kepentingan manusia). Ekologi manusia merupakan cabang khusus ekologi, disamping dikenal pula ekologi tumbuhan, ekologi hewan, ekologi jasad renik, walaupun ekologi penting, ia bukan satu-satunya masukkan untuk mengambil keputusan dalam masalah lingkungan. Faktor lain yang dalam pengelolaan lingkungan hidup harus dipertimbangkan secara seimbang adalah faktor ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya.
Ruang lingkup ekologi manusia
Ruang lingkup ekologi manusia adalah sebagai berikut :
Ø  Lingkungan tempat manusia
Ø  Persebaran komunitas dan populasi dunia
Ø  Proses adaptasi manusia dengan lingkungannya
Ø  Kesadaran kultural manusia atas lingkungannya
Ø  Interaksi manusia dan ligkungan di luar tempat tinggalnya yang asli
Prinsip-prinsip ekologi
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunannya, yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukan kesatuan.
Cabang-Cabang Ekologi
Ekologi terbagi kepada dua bagian yaitu :
1.      Autekologi, mempelajari individu dari suatu jenis organisme atau ekologi dari satu jenis makhluk hidup (termasuk ekologi manusia), tentang bagaimana cara hidup dan beradaptasi diri dengan lingkungannya.
2.      Sinekologi, mempelajari suatu komunitas organisme yang hidup sebagai suatu kesatuan.

Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Konsep Ekologi
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.
Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Berbicara ekologi pasti berbicara mengenai semua makhluk hidup dan benda-benda mati yang ada di dalamnya termasuk tanah, air, udara dll. Dimana lingkungan yang ditempati berbagai jenis makhluk hidup tersebut saling mempengaruhi dan dipengaruhi.
Sumber :