Nama : Vidya Susanti
Kelas : 3ID09
NPM : 37415029
Tugas 3 softskill “MASALAH LINGKUNGAN”
Manusia bergantung pada keadaan
lingkungan di sekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang
kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang memiliki
peranan penting bagi manusia diantaranya adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat
manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia
sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air
sangat di butuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang
baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan
manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya
dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani
dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu
adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau
degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen
lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok
biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik (
sawah, air dan udara) dankelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta
kesehatan masyarakat). Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Pengertian lingkungan hidup dapat dikatakan
sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia atau makhluk hidup yang
memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta saling mempengaruhi antara
satu komponen dengan komponen lainnya.
Lingkungan
Kombinasi
antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta
flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang
tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,
hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Masalah
Lingkungan
Aspek
negatif dari aktivitas manusia
terhadap lingkungan
biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang dimulai pada tahun 1960, fokus
pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi, edukasi, dan aktivisme.
Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan iklim,
polusi, dan
hilangnya sumber daya alam. Gerakan
konservasi
mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam
dan proteksi terhadap habitat alami yang bernilai secara ekologis.
Tingkat pemahaman terhadap bumi saat ini telah meningkat melalui sains terutama aplikasi dari metode sains. Sains lingkungan
saat ini adalah studi akademik multi disipliner yang diajarkan dan menjadi
bahan penelitian di berbagai universitas di
seluruh dunia. Hal ini berguna sebagai basis mengenai masalah lingkungan.
Sejumlah besar data telah dikumpulkan dan dilaporkan dalam publikasi pernyataan
lingkungan. Masalah lingkungan ditujukan kepada
organisasi pemerintah pada level regional, nasional, maupun internasional.
Badan internasional terbesar, didirikan pada tahun 1972, yaitu United Nations
Environment Programme.
International
Union for Conservation of Nature telah mengajak 83 negara, 108 badan pemerintah, 766 LSM, dan 81 organisasi internasional
dengan lebih dari 10.000 pakar dan peneliti lingkungan dari berbagai negara di
dunia. LSM internasional, misalnya Greenpeace, Friends of the Earth, dan World Wide Fund for Nature juga telah berkontribusi menanamkan
kepedulian lingkungan pada masyarakat dunia. Lebih lengkapnya, lihat organisasi lingkungan.
Masalah-Masalah Pada Lingkungan
Hidup
Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor
baik fator alami ataupun karena tangan-tangan jahil manusia. Pentingnya
lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini
bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan
tersebut. Berikut beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan
lingkungan hidup.
a.
Faktor
alami Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab
terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Bencana alam tersebut bisa berupa
banjir, tanah longsor, tsunami, angin puting beliung, angin topan, gunung
meletus, ataupun gempa bumi. Selain berbahaya bagi keselamatan manusia maupun
mahkluk lainnya, bencana ini akan membuat rusaknya lingkungan.
b.
Faktor
buatan (tangan jahil manusia) Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki
kemampuan tinggi dibandingkan dengan makhluk lain akan terus berkembang dari pola
hidup sederhana menuju ke kehidupan yang modern. Dengan adanya perkembangan
kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk kebutuhan
eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Kerusakan
lingkungan karena faktor manusia bisa berupa adanya penenbangan secara liar
yang menyebabkan banjir ataupun tanah longsor, dan pembuangan sampah di
sembarang tempat terlebih aliran sungai dan laut akan membuat pencemaran.
Penyebab & Dampak Masalah
Lingkungan Hidup
Perubahan ekosistem lingkungan yang
paling utama disebabkan oleh perilaku manusia
yang kurang baik dalam
pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal
inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu
lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan
yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan
lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan
membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu
kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat
mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan
sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil
oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan. Jumlah kerusakan flora dan
fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya
masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan.
Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan
memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa
dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat
mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir
danerosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah
yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam
yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat
pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap
penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
Upaya-upaya
Mengatasi Masalah Lingkungan Hidup
1. Pelestarian Flora dan Fauna
· Suaka
Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya
sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
· Taman
Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat
rekreasi.
· Cagar
alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat
perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya
meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk
kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan
Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang
terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan
sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga,
masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara
sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya
alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan
perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan
perkembangan kemajuan di bidang produksitidak perlu mengorbankan lingkungan
yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka
akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang
akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam
perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan
merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan
pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu
diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.
Pengelolaan sumber daya
alam berkelanjutan
Dalam
pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau
upaya sebagai berikut:
1.
Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti
kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan
sumber bagi perairan di darat.
2.
Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk
meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan
sumur resapan.
3.
Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah
tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan
keseimbangan lingkungan.
4.
Adanya pengaturan terhadap penggunaan air
bersih oleh pemerintah.
5.
Sebelum melakukan pengolahan diperlukan
adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara
langsung ke sungai.
6.
Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi
jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
7.
Adanya pengendalian terhadap kendaraan
bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8.
Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan
organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi
kerusakan pada tanah.
9.
Melakukan reboisasi terhadap lahan yang
kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar memiliki nilai yang
ekonomis.
10. Pembuatan
sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.
11. Adanya
pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
12. Untuk
menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu dikurangi karena dianggap
kurang efisien.
13. Reklamasi
lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.
Pengelolaan
Daur Ulang Sumber Daya Alam Tingkat Pencemaran & Kerusakan
Lingkungan dapat dikurangi
dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang
sebagian besar orang menganggap sampah.
Sampah sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
Sampah sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
Upaya
Pelestarian Lingkungan Hidup :
1. Penanaman
kembali hutan yang gundul
2. Pencegahan
terhadap buang sampah dan limbah di sembarang tempat
3. Pemberian
sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan
4. Menghentikan
eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
5. Peningkatan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan
lingkungan.
Sumber
: