Saturday 8 June 2013

Cara menjadi perempuan yang sabar

Tips menjadi perempuan yang tegar : Pertama. Face The Truth! Yups, hadapi kenyataan. Kita semua sebagai manusia tidak bisa lari dari kenyataan. Kalau pun bisa, lari dari kenyataan itu tidak ada gunanya. Sekali lagi,hadapilah! Kedua. Luangkan sedikit waktu anda untuk merenung. Loh, memangnya buat apa? Merenung berguna untuk menjernihkan pikiran kita, agar kita tidak tergesa-gesa dalam mengambil sebuah keputusan. Ketiga. Persiapkanlah diri anda untuk hal yang paling buruk. Ya, persiapkan mental anda. Buktikan kalau anda adalah wanita yang kuat! Jangan mudah menyerah sama keadaan! Keempat. Pasrahkan jiwa anda kepada Tuhan Yang Maha Esa. Inilah yang terpenting, berdoa agar Tuhan memberikan kekuatan untuk menghadapi setiap perkara hidup.

Monday 3 June 2013

DIAM ITU EMAS

Maksud Dari Diam Itu Emas Ketika kita tidak tahu, lalu berubah menjadi tahu. itu adalah perubahan yang sangat besar. Itu akan menimbulkan overakting, yang tentu, sesuatu yang berlebihan, tidak baik untuk kita semua. semua itu berlaku juga untuk ketika, kita mendapatkan, hidayah, mendapatkan cahaya, tentang betapa gelapnya dunia yang kita singgahi sekarang ini. Rasa semangat, untuk berdakwah, untuk mengamalkan amar ma’ruf nahi munkar, apalagi sampai menuju Jihad, itu akan berlebihan apabila tidak ditanggapi dengan kepala dingin. Maka dari itu, janganlah kita terlalu overakting, apalagi mudah mengkafirkan orang lain. Alangkah baiknya kalau kita diam, seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, ”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam.“, hadits diriwayatkan oleh Bukhari. Tapi bukan berarti diam, diam untuk selama-lamanya, diam untuk tak mengamalkan amar ma’ruf nahi munkar, tapi diam disini agar tidak menimbulkan fitnah. Adapun diam adalah emas, menurut K.H. Abdullah Gymnastiar. Tentu saja, dengan diam yang aktif, kita bisa meminimalisir percepahan, pertengkaran, dan juga fitnah yang tentu kita tahu ‘lebih kejam dari pada pembunuhan’. Mari kita lihat, pendapat K.H. Abdullah Gymnastiar tentang ‘Diam Itu Emas’ 1. Jenis-jenis Diam Sesungguhnya diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis diam: a. Diam Bodoh Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu. b. Diam Malas Diam jenis merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas. c. Diam Sombong Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya. d. Diam Khianat Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji. e. Diam Marah Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah jah lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah. f. Diam Utama (Diam Aktif) Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi maslahat lebih besardibanding dengan berbicara. 2. Keutaam Diam Aktif a. Hemat Masalah Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah. b. Hemat dari Dosa Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah. c. Hati Selalu Terjaga dan Tenang Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita. d. Lebih Bijak Dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih mendaam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif. e. Hikmah Akan Muncul Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah swtakan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya. f. Lebih Berwibawa Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan. Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, seperti: Diam dari perkataan dusta Diam dari perkataan sia-sia Diam dari komentar spontan dan celetukan Diam dari kata yang berlebihan Diam dari keluh kesah Diam dari niat riya dan ujub Diam dari kata yang menyakiti Diam dari sok tahu dan sok pintar Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Dengan diam kita yang aktif, kita bisa memberikan penjelasan yang baik kepada saudara-saudara kita, yang masih belum mendapatkan hidayahnya. Dan semoga lisan kita, selalu dijaga oleh Allah SWT dari perkataan yang sia-sia. Adapun pesan dari seorang Ulama Besar, Imam Abu Hatim Ibnu Hibban Al-Busti. Ia berkata dalam kitabnya Raudhah Al-‘Uqala wa Nazhah Al-Fudhala hal. 45, “Orang yang berakal selayaknya lebih banyak diam daripada bicara. Hal itu karena betapa banyak orang yang menyesal karena bicara, dan sedikit yang menyesal karena diam. Orang yang paling celaka dan paling besar mendapat bagian musibah adalah orang yang lisannya senantiasa berbicara, sedangkan pikirannya tidak mau jalan”. Beliau berkata pula di hal. 47, “Orang yang berakal seharusnya lebih banyak mempergunakan kedua telinganya daripada mulutnya. Dia perlu menyadari bahwa dia diberi telinga dua buah, sedangkan diberi mulut hanya satu adalah supaya dia lebih banyak mendengar daripada berbicara. Seringkali orang menyesal di kemudian hari karena perkataan yang diucapkannya, sementara diamnya tidak akan pernah membawa penyesalan. Dan menarik diri dari perkataan yang belum diucapkan adalah lebih mudah dari pada menarik perkataan yang telah terlanjur diucapkan. Hal itu karena biasanya apabila seseorang tengah berbicara maka perkataan-perkataannya akan menguasai dirinya. Sebaliknya, bila tidak sedang berbicara maka dia akan mampu mengontrol perkataan-perkataannya.

Cara Memperkuat Memori dalam otak

Cara Mempertajam Memori Siapa bilang penyakit lupa alias tidak ingat itu cuma konsumsi para lansia. Karena mereka yang masih muda-muda pun bisa saja mengidap penyakit tulalit alias pelupa layaknya yang tua-tua. Malu kan dibilang tulalit sama pacar? Banyak faktor yang menjadi biang keladi munculnya gangguan kelupaan tersebut, mulai dari makanan yang dikonsumsi, pekerjaan yang menumpuk serta kesibukan-kesibukan lainnya. Belum lagi dengan keakraban orang muda dengan berbagai perangkat teknologi moderen. Telepon selular, komputer, e-mail, hingga internet, disebut-sebut sebagai piranti teknologi yang bisa memaksa tubuh dan otak terus bekerja selama 24 jam. Nah, hiruk-pikuknya aktivitas tersebutlah yang konon bisa memicu hilangnya kemampuan otak untuk mengingat-ingat. Namun begitu, gangguan kelupaan tersebut tetap bisa diatasi, kok. Dengan mengikuti beberapa tip sederhana ini, mudah-mudahan penyakit lupa tersebut bisa dihindari: 1. Fokuskan diri untuk mendengar dan kurangi berbicara. Pasalnya, dengan mendengar akan mendorong kita untuk lebih berkonsentrasi. 2. Disiplin berdiet. Melakukan diet sehat dengan mengkonsumsi makanan yang kaya protein, di samping juga buah dan sayuran, akan memberikan suntikan 'tenaga' bagi otak. 3. Usahakan untuk mengurangi bahkan mungkin menghindari pergaulan dengan mereka yang selalu berpikiran negatif. Sebaliknya kembangkan selalu pemikiran positif. Karena berpikir positif itu bisa menstimulir proses kerja otak. 4. Hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. Pasalnya lemak-lemak tersebut bisa menyumbat saluran arteri yang tengah menyuplai darah ke otak. 5. Baca, baca, dan baca. Banyak membaca dengan diselingi bermain puzzle merupakan latihan yang sangat baik bagi otak. Karenanya, isilah waktu senggang Anda dengan berbagai jenis bacaan, dari yang fiksi hingga yang berat sekalipun nggak apa-apa kok. 6. Minumlah vitamin, khususnya vitamin E dan suplemen yang mengandung unsur seng. Berbagai penelitian menunjukkan kalau kedua unsur tersebut bisa membantu memperlambat proses penuaan dini serta meningkatkan kemampuan ingatan. 7. Jangan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Terlalu banyak alkohol konon akan membunuh sel-sel otak secara perlahan-lahan, lho. 8. Rencanakan selalu aktivitas berinteraksi dengan orang lain. Karena yang namanya bersosialisasi itu konon bisa mengusir rasa malas pada otak. 9. Hindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak perlu. Menurunkan berat badan, tekanan darah, serta kadar kolesterol dalam tubuh terkadang lebih ampuh dengan diet dan olahraga ketimbang obat-obatan. Selain itu usahakan untuk mempelajari dan mengetahui efek samping dari obat-obatan yang Anda minum. Obat tidur misalnya, konon bisa mengakibatkan hilangnya memori. 10. Cobalah untuk menjadwalkan olahraga secara rutin dalam agenda Anda. Pasalnya, aktivitas tersebut bisa melancarkan sirkulasi darah ke otak.

Saturday 1 June 2013

Putus asanya syaiton

Putus asanya syaiton
Putus asanya syaiton terhadap umat Nabi Muhammad SAW Suatu ketika di zaman Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, dikala beliau sedang menuju ke masjid beliau melihat syaiton dalam keadaan muka yang pucat, badannya yang kurus dan pundaknya yang bengkok, lalu Tuan Syekh berkata kepada syaiton tersebut , hai syaiton kenapa muka engkau pucat ?, begini Tuan Syekh aku pucat dikala aku menunggu orangtua yang sedikit lagi mati dan aku menggodanya agar dia mati dalam su’ul khotimah, tetapi aku pucat dikala dia membacakan “Yaa Allah biha Yaa Allah biha Yaa Allah Bi khusnil khotimah” dan aku takut ia mati khusnul khotimah, karena itulah aku pucat. Lalu mengapa engkau kurus ?, begini Tuan Syekh aku bangga dan sehat tubuhku bila seorang anak cucu adam dan umat Muhammad dikala ia makan dan minum tidak membaca nama Tuhannya tetapi aku kurus bila ada diantara mereka yang kugoda tetapi setiap ia makan dan minum dia membaca “Bismillahirrahmanirrahiim” , sebab inilah aku menjadi kurus. Dan mengapa engkau bengkok?, begini Tuan Syekh aku adalah penggoda dan selalu menjadi penggoda, kuberatkan ia untuk shalat, puasa, dan menginggat Allah khususnya ku goda bagi mereka yang muda, kumasuki hawa nafsunya untuk tidak sujud kepada Tuhannya dan tidak mencintai kepada Nabinya, aku merasa terbebani bila ada seorang pemuda yang ku goda langkahnya dan ku goda nafsunya untuk jauh dari ilmu tetapi ia melawannya dan bengkoklah aku dikala ia duduk dimajlis ilmu menyebut-nyebut nama Tuhannya dan menyebut-nyebut nama Muhammad, terbebani aku terbebani seakan aku membawa gunung di pundakku, tapi ingatlah wahai Tuan Syekh jika ia melanggar perintah Allah dan Muhammad Rasulnya ketahuilah bahwa aku adalah sahabat dekatnya dan tidak akan aku biarkan ia bersamamu, maka Tuan Syekh berkata “aku berlindung dari godaan syaiton yang terkutuk”,enyahlah engkau ! maka tertawalah ia (syaiton) lalu pergi

Rahasia Bersedekah

DIBALIK RAHASIA BERSEDEKAH
DIBALIK RAHASIA BERSEDEKAH Dari Sayyidah Aisyah Ra, Beliau menceritakan tentang pertemuan wanita dengan Nabi Muhammad SAW, yang tangan kanannya dalam keadaan lumpuh. Wanita itu berkata : “Wahai Nabi Allah sudikah kiranya engaku momohon kepada Allah SWT semoga Dia (Allah) menyembuhkan tanganku.” Nabi bersabda kepadanya : ”Apa yang menyebabkan tanganmu lumpuh?”, wanita itu menceritakan kepada Rasulullah SAW : ”Ya Rasulullah, pada suatu malam aku bermimpi seakan-akan hari kiamat akan tiba, neraka jahanam telah menyala-menyala dan surga telah terbentang dengan indah. Dan saya mengetahui bahwa ibu saya berada didalam neraka jahanam sedang ditangannya terdapat sepotong lemak dan ditangan satunya terdapat sepotong kain lap, dengan kain lap dan lemak itu ibuku menahan panasnya api neraka, maka pada waktu itu saya berkata kepadanya : “Mengapa ibu di dalam jurang api neraka? Bukankah ibu seorang yang ta’at kepada Allah, dan ayah telah merelakan?” Ibu menjawab : “Hai anakku, aku didunia kikir dan disini tempat orang-orang yang kikir”, saya bertanya lagi kepadanya : “Apalah arti lemak dan kain lap yang ada ditangan ibu?”. Ibuku menjawab : “Keduanya ini pernah ibu dermakan sedekah dan saya tidak pernah bersedekah didunia ini kecuali keduanya.” Saya bertanya : “Dimana ayah?”. “Ayahmu orang dermawan maka dia tinggal bersama orang yang dermawan.” maka sayapun datang kesurga dan ternyata ayah sedang berdiri di telaga bersama engkau ya Rasulullah, dan saya berkata kepada ayah : “Wahai ayahku sungguh ibu dan juga istrimu sekarang berada di neraka terbakar, sedangkan engkau memberi minum orang-orang dari telaga ini, oleh karena itu berilah ibu air minum dari telaga ini ayah.” Kata ayahku “Wahai anakku sesungguhnya Allah telah menghramkan orang-orang yang kikir untuk meminum air telaga dari Nabi Muhammad SAW.”. Maka dengan tanpa izin ayahku aku mengambil air telaga dan memberi ibuku segelas air untuk menghilangkan kehausannya, tiba-tiba suara yang menyeramkan berkata : “Semoga Allah melumpuhkan tanganmu karena engkau telah memberi minum kepada orang yang kikir dari telaga Nabi Muhammad SAW”. Maka saya terbangun dan ternyata tangan saya telah lumpuh seperti ini. Selanjutnya Sayyidah Aisyah Ra. Berkata :”Setelah Nabi Muhammad SAW mendengar wanita tadi Nabi lalu meletakkan tongkatnya pada wanita itu seraya berdo’a kepada wanita itu : “Ya Allah demi zat-Mu yang mulia dengan pengaduan kebenaran mimpinya yang telah dia ceritakan kepadaku maka sembuhkanlah tangannya, maka tangannya sembuh seperti semula. Demikian cerita keutamaan sedekah.
Kata Mutiara menurut para ulama :
Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata : "Pilar terbentuknya harga diri itu ada empat : Kemuliaaan Akhlak Kedermawanan Sikap santun Ibadah yang Istiqomah" Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata : "-jeleknya bekal menuju kealam akhirat adalah permusuhan dengan sesama" Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata : "Barangsiapa yang menginginkan khusnul khatimah dipenghujung umurnya,maka hendaknya ia berprasangka baik kepada semua manusia" Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata : "Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya dan manusia yang paling banyak kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya" Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata : "Barangsiapa yang tidak dimuliakan karena ketakwaannya, maka ia idak memiliki harga diri" Al-Imam Al-Habib Abdullah al-Aydrus al-Akbar ra berkata : "Janganlah engkau abaikan sedekah pada setiap hari, sekalipun engkau hanya bersedekah sekecil atom" Al-Imam Al-Habib Abdullah al-Aydrus al-Akbar ra berkata : "Kebaikan seluruhnya adalah bersumber dari sedikit bicara" Al-Imam Al-Habib Abdullah al-Aydrus al-Akbar ra berkata : "Barangsiapa yag menginginkan keridhaan Allah SWT, maka hendaklah ia mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena keajaiban dan kelembutan Allah SWT terdapat pada akhir malam" Al-Imam Al-Habib Abdullah al-Aydrus al-Akbar ra berkata : "Ciri-ciri orang yang bahagia adalah mendapatkan taufik dalam hidupnya, banyak ilmu dan amal serta baik perangai maupun tingkah lakunya" Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata : "Barangsiapa yang tidak dimuliakan karena ketakwaannya, maka ia idak memiliki harga diri" Al-Imam Al-Habib Abdullah al-Aydrus al-Akbar ra berkata : "yang paling banyak takut kepada Allah SWT adalah orang yang paling banyak bersedih" Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos : "Berziarahlah kamu kepada orang-orang sholeh! Karena orang-orang sholeh adalah obat hati" Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos : "Sebaik-baiknya teman adalah Al-Qur'an! dan seburuk-buruknya teman adalah syaitan!" Berkata Al Habib Alwi Bin Muhammad Bin Tohir Al Haddad : "Orang yang sukses adalah orang yang istiqomah di dalam amal baik." Berkata Al Habib Umar Bin Hud Al Atthos : "Bos yang wajib di patuhi adalah Allah SWT" Berkata Al Habib Sholeh Bin Muhsin Al Hamid (Tanggul) : "Kunci kekayaan adalah shodaqoh, dan kunci kemiskinan adalah pelit" Berkata Al Habib Abdullah Bin Abdull Qadir Bin Ahmad Balfaqih : "Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu fiqih" Berkata Al Habib Muhsin Bin Abdullah Al Atthos : "Semua para wali di angkat karena hatinya yang bersih, tidak sombong, dengki, dan selalu rendah diri" Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas : " Guru yang paling bertaqwa adalah Nabi Muhammad SAW, dan Rasulullah bersabda : " Aku di didik oleh Tuhanku dengan sebaik-baiknya didikan". Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas : " Terangi rumahmu dengan lampu, dan terangi hatimu dengan Al-Qur'an". Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas : " Bermaksiatlah sepuas kamu pasti kamu akan mati, dan beramal sholehlah pasti kamu akan mati ". Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas : " Jadikan akalmu, hatimu, ruhmu, jasadmu, karena bila semua terisi dengan namanya berbahagialah kamu ". Berkata Al Habib Alwi Bin Muhammad Al Haddad : " Seindah-indahnya tempat di dunia adalah tempat orang-orang yang sholeh, karena mereka bagai bintang-bintang yang bersinar pada tempatnya di petala langit ". Berkata Al Habib Abdurrahman Bin Ahmad Assegaf (Sayyidil Walid ) : " Ilmu itu bagai lautan dan tak akan ada yang mengenalnya kecuali merasakannya ". Berkata Syekh Abu Bakar Bin Salim (Seorang Tokoh Besar di Negri yaman, di Kampung Inat) : "Janganlah kau tunda-tunda kebaikan sampai esok hari, karena engkau tak tahu apakah umurmu sampai esok hari". Berkata Sayidina Ali Bin Abu Tholib Ra : "Bukanlah seorang pemuda yang membanggakan harta dan kedudukan ayahnya, tetapi seorang pemuda yang berkata inilah aku (Beramal Sholeh)". Berkata Imam Syafi'i : "Cintailah orang sholeh, karena mereka memiliki kesholehannya, cintailah Nabi Muhammad SAW, karena dia kekasih Allah SWT, dan cintailah Allah SWT, karena dia kecintaan Nabi dan orang Sholeh". Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) : "Istiqomah didalam agama menjauhkan kesedihan dan ketakutan". Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) : "Ilmu membutuhkan amal, amal membutuhkan ikhlas, maka ikhlas mendatangkan keridho'an". Berkata Imam Syafi'i : "Ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya tak masuk kepada kemaksiatan". Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) : "Kunci kesuksesan ada tiga, yaitu : 1. Menuntut ilmu dan beramal. 2. Istiqomah dan sabar. 3. Saling menghormati." Perkataan Ulama Sesungguhnya cahaya (Rasulullah) itu apabila masuk kedalam hati maka akan membuat tenang dan terbuka BAB ILMU : Nabi Sulaiman as diberikan pilihan antara ilmu atau harta atau tahta kerajaan, lalu dia memilih ilmu maka dia mendapatkan semuanya. Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang beriman dan berilmu yang mana apabila dibutuhkan dia bisa memberi manfaat kepada yang lain dan apabila dia sedang tidak dibutuhkan dia bisa mencukupi dirinya sendiri. Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Ibrahim as "Wahai Ibrahim, Aku adalah Zat yang Maha mengetahui yang mencintai setiap orang yang memiliki ilmu pengetahuan". Orang alim merupakan kepercayaannya Allah SWT dimuka bumi. Kematiannya suatu suku bangsa lebih ringan dibandingkan kematiannya seorang alim. Dua golongan dari umatku apabila mereka bergabung maka manusia akan hidup harmonis dan apabila mereka berselisih maka akan rusak kehidupan manusia. Mereka adalah para ulama dan para pemimpin. Ilmu itu adalah lemari dan kuncinya adalah bertanya maka bertanyalah sesungguhnya dengan sebab bertanya 4 orang ini akan diberi pahala : 1. Orang yg bertanya. 2. Orang alim. 3. Orang yg ikut mendengarkannya. 4. Orang yg mencintai mereka. Tidak ada yang pantas dikasihani kecuali kedua orang ini, Seseorang yg mencari ilmu tapi tidak paham-paham dan seseorang yang tahu kadarnya ilmu tapi tidak mau mencarinya. .
"CIRI-CIRI ANAK YANG MEMILIKI MADESU (MAsa DEpan SUram)" 1. Si anak susah diatur Si anak suka sekali membantah dan memberontak apa yang dikatakan orangtuanya. Dirinya bertindak semaunya sendiri dan mulai mengatur tidak mau ini dan itu. Jika si anak sudah bersikap seperti itu, maka Anda harus bisa menghadapinya dengan tenang. Terus berikan saran dan nasihat untuknya. Jangan malah Anda memarahi atas perilakunya itu karena bisa membuat karakter dalam dirinya menjadi jelek. 2. Kurang terbuka pada orangtuasi anak menutup diri Saat ditanya orangtuanya, si anak cenderung malas menjawab. Namun, si anak justru sangat terbuka pada teman-temannya. Jika si anak sudah mulai bersikap seperti itu, maka Anda harus waspada. Jangan sampai, peran orangtua tergantikan sehingga masa depan anak nantinya jadi suram. Untuk menghadapinya, Anda juga harus bersabar dan jangan memarahinya. 3. Si anak menarik diri dari lingkungannya Si anak mulai asyik dengan dunianya sendiri dan tak boleh ada orang lain tahu apa yang dilakukannya. Saat mengetahui si anak berada dalam kondisi seperti itu, sebagai orangtua sebaiknya Anda melakukan upaya pendekatan yang berbeda. Anda harus bisa mengerti dan menerima tingkahnya itu. Namun, Anda juga harus bisa memberikan nasihat agar si anak tidak bersikap seperti itu lagi. Ketahuilah bahwa anak yang menarik diri dari lingkungan sosialnya bisa membuatnya jadi kurang percaya diri nantinya. 4. Menanggapi suatu hal dengan kalimat negatif Jika si anak mulai mengomentari sesuatu dengan kalimat negatif, maka sebagai orangtua Anda juga harus mewaspadainya. Misalnya si anak berkata, “Biarin saja dia memang jelek kok”. Kalimat tersebut menandakan bahwa harga dirinya terluka. Harga diri merupakan kunci sukses di masa depan anak. Untuk itu, Anda harus bisa menaikkan harga diri yang dimiliki si anak agar menjadi orang yang berguna dan berhasil nantinya. 5. Mencari pengakuan dan penerimaan Si anak selalu berulah yang membuat teman-temannya tertawa. Selain itu, si anak juga mencari-cari kesempatan untuk mencari pengakuan dan penerimaan dari teman-temannya. Jika mengetahui hal tersebut, maka sebagai orangtua Anda juga harus mewaspadainya. Si anak bertingkah laku seperti itu dikarenakan kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Itulah ciri-ciri anak yang memiliki masa depan suram. Sebagai orangtua, Anda harus bisa menghadapi si anak dengan tenang jika sudah menunjukkan tanda-tanda seperti itu. Anda harus bicara baik-baik secara empat mata kepadanya. Selain itu, jangan juga terlalu memberikan batasan pada anak karena bisa membuatnya merasa terkekang dan akhirnya memiliki pergaulan bebas.
Cara menjadi Istri Sholeha : Hindari 6 Sifat ini... (Bacalah...Bagikanlah) 1. Al -Anaanah: banyak keluh kesah. Yg selalu merasa tak cukup, apa yg diberi semua tak cukup. diberi rumah tak cukup, diberi motor tak cukup, diberi mobil tak cukup, dll. Tak redha dg pembelaan dan aturan yg diberi suami. Asyik ingin memenuhi kehendak nafsu dia saja, tanpa memperhatikan perasaan suami, tak hormat kepada suami apalagi berterima kasih pada suami. Bukannya hendak menolong suami, apa yg suami beri pun tak pernah puas. Ada saja yg tak cukup. 2. Al-Manaanah: suka mengungkit. Kalau suami melakukan hal yg dia tak berkenan maka diungkitlah segala hal tentang suaminya itu. sangat senang hendak membicarakan suami: tak ingat budi, tak bertanggungjawab, tak sayang dan macam-macam. Padahal suami sudah memberi perlindungan macam2 padanya. 3. Al -Hunaanah: ingin pada suami yg lain atau berkenan kpd lelaki yg lain. sangat suka membanding-bandingkan suaminya dg suami/lelaki lain. Tak redha dg suami yg ada.  4. Al- Hudaaqah: suka memaksa. Bila hendak sesuatu maka dipaksa suaminya melakukan. Pagi, petang malam asyik menekan dan memaksa suami. Adakalanya dg berbagai ancaman: ingin lari, ingin bunuh diri, ingin membuat malu suami, dll. Suami dibuat seperti budaknya, bukan sebagai pemimpinnya. Yg dipentingkan adalah kehendak dan kepentingan dia saja. 5. Al -Hulaaqah: sibuk bersolek atau tidur atau santai2 dll hingga lalai dg ibadah-ibadah asas, seperti solat berjemaah, wirid zikir, mengurus rumah-tangga, berkasih sayang dg anak2, dll. 6. As-Salaaqah: banyak berbicara, menggosip. Siang malam, pagi petang asik menggosip terus. Apa saja yg suami kerjakan selalu tidak benar dimatanya. Zaman sekarang ni bergosip bukan saja berbicara di depan suami, tapi dg telfon, SMS, internet, BBM dan macam2 cara yang lain . Yg jelas isteri tu asyik menyusahkan suami dg kata2nya yg menyakitkan. 
Cara menjadi penguhasa sukses juga merupakan bagian dari cara menjadi wirausahawan yang sukses yang tentunya bisa Anda dapatkan secara gratis melalui tips pengusaha sukses yang akan dituangkan dalam makalah menjadi pengusaha sukses berikut ini. Sebelum belajar bagaimana menjadi pengusaha sukses, maka perlu juga Anda ketahui bahwa cara cepat menjadi pengusaha sukses belum tentu bisa diterapkan, tetapi paling tidak sukses secara perlahan-lahan, dapat ditempuh ketika Anda memang memiliki kemauan yang kuat. Berikut adalah berbagai menjadi pengusaha sukses yang tentunya dapat Anda jadikan sebagai inspirasi untuk menuju kesuksesan yang selama ini Anda mimpikan: 1. Awali Dengan Impian dan Imajinasi Sebelum manusia bisa mendarat di bulan, tak pernah ada yang berfikir bahwa hal itu adalah sebuah kenyataan. Ide mendarat di bulan pada awalnya adalah sebuah mimpi indah yang tak akan pernah terwujud. Namun impian dan imajinasi itu akhirnya berubah menjadi kenyataan ketika seseorang telah membuktikannya dengan pendaratan manusia pertama kali ke bulan. Yang perlu diingat adalah segala sesuatu keberhasilan itu bermula dari impian dan keyakinan dengan didorong oleh kerja keras untuk mewujudkannya. Jika anda mempunyai impian untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses dan punya niat untuk mewujudkannya, maka segeralah bangun dari mimpi anda. Bekerja keraslah untuk segera merubah mimpi anda itu menjadi kenyataan. Hanya seorang pemimpi yang mampu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, jasa ataupun ide yang bisa sukses. Mereka tidak mengenal kata tidak bisa atau tidak mampu. 2. Semangat dan Kegigihan Antusiasme, semangat dan kegigihan adalah sebuah modal utama di dalam memulai sebuah perjuangan baru untuk mencapai keberhasilan. Bila anda loyo, tidak bersemangat dan dan bermalasan, yakinlah tidak lama lagi anda akan segera mengalami kegagalan total. Carilah motivasi usaha anda itu dengan mempelajari perjuangan pengusaha-pengusaha yang sukses pendahulu anda. 3. Mempunyai Pengetahuan Dasar-dasar Bisnis Tanpa adanya pengetahuan dasar-dasar bisnis hanya akan membuat usaha anda seperti sebuah kelinci percobaan. Kemungkinan besar hanya akan banyak mengalami kegagalan. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan. Yang terbaik adalah belajar sambil bekerja. Bekerja dengan orang lain dulu sebelum anda menjadi pebisnis sangat membantu anda menyerap ilmu dan pengalaman dan siap sukses. 4. Berani Mengambil Resiko Setiap sesuatu yang kita usahakan tentu akan ada resikonya. Semakin besar hasil yang ingin dicapai, tentu kemungkinan resiko yang akan dialami apabila mengalami kegagalan juga besar. Orang yang berani mengambil resiko adalah calon orang yang sukses. Jangan takut akan kegagalan, tapi jadikanlah kegagalan itu sebagai batu loncatan menuju kesuksesan. 5. Kerja Keras Hanya dengan bekerja keraslah sebuah usaha akan mengalami kemajuan dan kesuksesan. Bohong apabila ada yang mengatakan dia meraih keberhasilan yang gemilang hanya dengan duduk beberapa saat di tempat kerja seperti yang sering dikatakan pengiklan di internet. Sebenarnya awal mula mereka merintis usahanya itu adalah dengan kerja keras tanpa mengenal putus asa dan banyak berkorban waktu dan tenaga. 6. Mau Belajar Dari Pengalaman Orang Lain Pepatah mengatakan: “Pengalaman adalah guru yang terbaik. Seorang calon pengusaha yang sukses mau mengambil pengalaman dari orang lain dan dari dirinya sendiri. Apapun pengalaman seseorang itu baik kesuksesan atau kegagalan harus dijadikan suatu pelajaran yang berharga sebagai panduan dia dalam memulai usaha atau mengembangkan usahanya. 7. Bersedia Menerima kritikan dan Nasehat Dari Orang Lain Sebagian orang menganggap bahwa kritikan yang ditujukan kepadanya itu adalah sebagai sebuah penghambat bagi kelangsungan usahanya. Akan tetapi bagi orang yang berfikir normal akan menjadikan kritikan atau bahkan nasehat dari orang lain itu sebagai gurunya yang membimbing dia ke arah sukses. Menerima kritikan berarti menyadari bahwa kita mempunyai kekurangan. Dengan mengetahui kekurangan yang ada pada kita maka kita bisa memperbaiki kekurangan itu. Berterimakasihlah kepada orang yang mau menegur dan mengkritik kita. 8. Menjalin Kerjasama Dengan Orang Lain Betapapun pandainya seseorang itu, apabila dia bekerja sendiri maka perjuangannya itu hanya akan sia-sia belaka. Tidak ada seorang pebisnis pun yang mampu bekerja sendiri. Kerjasama dengan rekan, teman, mitra kerja dan klien sangat penting bagi perkembangan suatu bisnis. Merekalah yang akan memberi masukan, saran dan kritik dan membantu di saat-saat sulit. Seorang pebisnis harus mampu menjalin kerjasama dan bergaul untuk menjalin relasi bisnis dengan seluas-luasnya. 9. Berani Menghadapi Kegagalan Jangan dikira para pebisnis yang telah mapan dan maju tidak pernah mengalami kegagalan. Bahkan mereka pun suatu waktu pernah mengalaminya. Hanya saja mereka tidak pernah putus asa dan terus berusaha sampai sukses. Orang yang takut gagal adalah orang yang pengecut yang tidak berani melakukan apapun dan kerjanya hanya menghayal saja. 10. Tidak Suka Menunda Seperti kata pepatah: “Time is money! Oleh karena janganlah suka menunda-nunda suatu pekerjaan. Lakukanlah saat ini, sekarang juga selagi ada kesempatan. Menunda suatu pekerjaan berarti adalah suatu kerugian yang akan membuat anda menyesal.

Tips menyenangkan saat belajar

"5 Cara Agar Tidak Jenuh Saat Belajar" Jadwal sekolah atau kuliah dan beragam aktivitas di sekolah atau di kampus bikin kamu jenuh? Mungkin hal itu sesuatu yang wajar saja, sebab yang namanya rutinitas, apa pun bentuknya berpotensi membuatmu jenuh. Memang cukup menyulitkan jika kamu berusaha keras mengembalikan mood-mu, entah itu mood belajar atau sekadar membuatmu sedikit rileks. Terlalu fokus belajar bisa membuatmu pusing, pun sebaliknya. Sebenarnya ada cara supaya kamu bisa tetap konsentrasi belajar tanpa kehilangan mood. Berikut ini adalah 5 cara agar tidak jenuh saat belajar. 1. Lantunan Musik. Mendengarkan musik sementara kamu mengerjakan tugas atau sekadar belajar untuk ulangan atau kuis esok hari bisa membantumu untuk menenangkan pikiran dan menjaga mood baikmu. Pilihlah musik favoritmu, baiknya jangan pilih aliran musik yang keras. Ingat, kamu sedang belajar, bukan sedang santai atau tengah dirudung kegalauan. 2. Perpustakaan. Bukan karena perpustakaan yang ditujukan untuk belajar saja, namun kamu bisa mendapatkan ketenangan di sana. Pilih tempat strategis yang kiranya bisa memudahkanmu mengambil buku. Suasana perpustakaan dipercaya bisa meningkatkan mood belajarmu. 3. Belajar lebih awal dan teratur. Belajar lebih awal maksudnya yaitu kamu sudah mempelajari materi lebih dulu sebelum pelajaran atau kuliah dimulai. Keuntungannya, kamu bisa menanyakan pada guru atau dosen, hal apa yang membuatmu bingung. Selain itu, kamu bisa memahami sesuatu lebih cepat dibanding lainnya, dengan begitu, tantangan semacam ulangan atau kuis atau ujian tengah semseter saja sih lewat :) 4. Pilih teman belajar. Percaya atau tidak, mood belajar acap kali dipengaruhi teman loh. Untuk itu, kamu harus bisa memilih teman untuk mendukung kegiatan belajarmu. Pilih yang kiranya enak diajak diskusi, ramah, dan kritis terhadap materi. Soalnya, kadang teman yang ber-IPK tinggi belum tentu enak diajak diskusi. 5. Bersenang-senang dalam belajar. Anggap perkuliahan atau belajar itu sebagai pengalaman yang seru, biasanya kebosanan melanda ketika dosen atau materi kuliah tidak menarik untuk kamu. Untuk itu, kamu perlu memotivasi dirimu untuk tetap tertarik dengan apa yang kamu jalani. Bersenang-senang saja dengan materi sekolah atau kuliah yang mungkin membuatmu bosan dengan cara membuat kuis dengan teman-teman seusai kelas, atau anggap guru atau dosenmu sedang melakukan dialog suatu pertunjukan dengan materi sekolah atau kuliahmu. Referensi:
"Tips Bagaimana Agar Hubungan Cinta Bertahan Lama" 1. Hargai Privacy Pacar Sob..!! Yang dimaksu disini bagai mana cara anda bisa menjaga berbagai kepercayaan yang diberikan sob...??? Meskipun kamu dan pasangan terbuka, tapi tidak semua hal bisa dibicarakan berdua. Hargai juga privacy dia. Apa yang perlu kamu ketahui dan apa yang sebaiknya jangan kamu campuri urusan dya miliki sob...!!!. 2. Jadilah Diri anda Sendiri jangan ikut-ikutan sob...!! Maksudnya disini jadilah diri sendiri yang perlu kia tahu adalah dia mencintai kamu bukan karena kamu jadi orang lain tapi karena diri anda sendiri yang dia cintai, dimana karena cinta bukan dari melihat yang kita cintai menjadi seperti apa yang kita inginkan tapi biarkan dya menajdi diri sendirinya karena cinta perlu perjanjian untuk merubah segalanya sob...!!! dan Menjadi diri sendiri itu perlu,wajib malah. Kamu tidak perlu meniru gaya orang lain hanya karena dia....!!!! 3. Jujur Nih udah tau kan namanya jujur dalam hubungan kudu wajib karena kejujuran adalah salah satu membuat cinta bertahan lama... dan Jika ada hal-hal yang anda tidak suka dari dia, coba anda ngomong saja sama dia . pasti dia juga akan ngertiin kamu. 4. Tulus Cinta itu harus tulus. Bila anda melakukan sesuatu untuk dia, seperti memberi sesuatu atau membantu dia, janganlah diungkit-ungkit, maka si dia akan berpikir bahwa anda tidak serius sama dia. 5. Terbuka Jangan suka berbohong sama dia. Misalkan ada hal yang malu,dan takut anda katakan atau ceritakan ke dia, lalu anda bohong, itu akan menimbulkan ketidak percayaan pasangan anda. Berbohong demikebaikan juga tidak berarti dalam hubungan karena bisa menimbulkan rasa kepercayaan hilang akibat ketahuan berbohong...!!!! 6. Kata “Maaf” Maaf memang ada batasnya. Namun, tidak ada salahnya juga Anda selalu siapkan kata maaf bila anda melakukan suatu kesalahan. Namanya juga manusia, ngak lupuk dari keselahan dan pastinya nggak sempurna. Kita sendiri kan ngga perfect...!!! 7. Kejutan Jangan segan untuk memberi kejutan buat sidia. Misalnya, anda memberikan benda yang dia inginkan tapi tanpa sepengetahuan dya yach sob..!!! dan Mmmmm … dya pasti tambah Love-love deh sama anda. 8. Selalu Perhatian Perhatian sangat diperlukan pasangan anda cowok atau cewek pasti butuh perhatian, maka perhatian sekecil apapun sama dia akan berguna dan bangga banget sama anda. Misalnya, lagi sakit. Jenguk dia, atau beri perhatian agar semangat , dan pastinya beri si dia sedikit perawatan dan ucapan lekas sembuh agar sidia merasa berarti. 9. Dekat Keluarga Waaa... salah sedikit tips ini susah banget jalaninya apa lagi sobat yang baru kena Puberitas atau masa keremajaan dan pastinya untuk deketin keluarganya pasti dapat ceramah dan sedikit pemanasan telinga dari bokap atau nokapnya sidia... seperti biasa dikatain orang tuanya “sekolah dulu baru pacaran”, atau biasa “nyari siapa..?????”blum dijawab pasti dah marah bilangin “ ngak ada!!!!!!” hehehehehehe...!!!! tapi tipsnya cara deketin Alangkah baiknya juga kamudekatin kakak... sepupunya,, omnya,, tantenya,,, atau adiknya,,, dulu trus orang tuannya dan biar ngak dapat marah dari mereka....setidaknya caranya bisa dengan yang kakanya suka ngeblog dekati dengan ngeblog dengan kata sperti misalkan...” ada yang bisa didownload kak..???” Minimal, kamu kenal karakter dan kegemaran mereka. Sehingga, jika ada apa-apa, komunikasinya mudah. Kamu pun bisa mendapat dukungan dari mereka lho. 10. Tidak Posesif Memang sih, ngga’ enak kalo’ ngeliat dia kita akrab dengan banyak orang. Tapi ngga’ perlu posesif, kamu selalu memantau dia ada dimana, bersama siapa, dan lagi ngapain, cemburu dll, itu hanya akan membuat pasangan jengkel sama anda. Jadi intinya adalah saling percaya sob...!!!! kalau mank dia sayang sama anda pasti dia jagain kepercayaan anda..!!!
Akhlak Mulia Rasulullah SAW Beberapa akhlak mulia Rasulullah SAW yang bisa kita teladani… Langsung ke isi ← Zuhud Bekerja → Menjaga Kehormatan Diri Rasulullah s.a.w. memerintahkan umatnya untuk selalu menjaga kehormatan diri (‘Iffah). Dalam sebuah sabdanya, Beliau berkata: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ عَبْدَهُ الْمُؤْمِنَ الْفَقِيرَ الْمُتَعَفِّفَ أَبَا الْعِيَالِ Maksudnya: “Sesungguhnya Allah s.w.t. senang dengan hamba-Nya yang Mukmin dan fakir namun tetap menjaga kehormatan dirinya serta menanggung nafkah keluarganya.”[1] Berkata sahabat Hakīm bin Hizām r.a.: “Saya pernah meminta sesuatu kepada Rasulullah s.a.w., dan Beliau memberikannya kepadaku. Kemudian saya meminta kembali yang kedua kali, dan Beliau juga mengabulkan permintaanku itu. Setelah itu Beliau berkata kepadaku: يا حكيم إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى Maksudnya: “Wahai Hakīm, sesungguhnya harta benda itu memang indah dan nikmat (digambarkan oleh Rasul dengan hijau dan manis). Sesiapa mengambilnya dengan hati yang lapang (tidak terlalu berobsesi untuk menguaasainya) maka dia akan mendapatkan keberkahan harta tersebut. Dan sesiapa mengambilnya dengan penuh berat hati (sangat berobsesi mendapatkannya sehingga hatinya terasa sempit) maka dia tidak akan mendapatkan keberkahan dengan harta itu, bahkan dia akan menjadi seperti orang sedang makan yang tidak pernah kenyang. Tangan yang di atas (orang yang memberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (orang yang meminta). (H. R. al-Bukhārī dan Muslim). Yang dimaksud dengan hadith di atas adalah setiap harta yang didapat dengan cara yang tidak dibenarkan oleh agama tidak akan mendapat keberkahan. Hal itu seperti harta yang diambil dari seseorang, sedangkan orang tersebut merasa berat untuk memberikan harta tersebut. Apa itu al-‘Iffah? Al-‘Iffah 9menjaga kehormatan diri) adalah salah satu akhlak yang mulia. Jika seorang hamba menghias dirinya dengan akhlak ini maka dia akan dicintakan oleh Allah s.w.t. dan juga disayangi oleh ramai orang. Lebih khusus lagi, yang dimaksud dengan al-‘Iffah adalah sikap yang dapat menjaga seseorang dari melakukan perbuatan-perbuatan dosa, baik yang dapat dilakukan oleh tangan, lisan atau kemasyhurannya. Lebih dari itu, dengan sikap al-‘Iffah ini seseorang akan berusaha meninggalkan hal-hal yang sebenarnya dibolehkan untuknya, namun kerana untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak pantas, maka ia rela untuk meninggalkannya. Baginda Rasulullah s.a.w. sangat menganjurkan sikap al-‘Iffah kerana dengan sikap ini seorang Muslim dapat menjaga kehormatan dan kemuliaan dirinya. Sikap al-‘Iffah ini sangat penting bagi keperibadian seseorang, sehingga Allah s.w.t menyebutkan kata “al-‘Iffah” dan kata yang berasal dari kata asasnya berulang-ulang di berbagai tempat dalam al-Qur’an. menyebutkan kata ini lebih dari satu kali dalam al-Qur’an, bukan hanya sekedar sebagai pengulangan, namun menyebutkannya dalam berbagai tempat juga disertai dengan kandungan bentuk sikap al-‘Iffah dalam kehidupan manusia. Bentuk macam sikap al-‘Iffah tersebut antara lain sebagai berikut: Pertama: Berkahwin dan Menjaga Faraj dari Melakukan Hal-hal yang Haram Hal ini telah disinggung oleh Allah s.w.t. dalam al-Qur’an. Allah s.w.t. berfirman dalam surah al-Nūr, 24: 33, yang ertinya: “Dan orang-orang yang tidak mampu berkahwin hendaklah menjaga kesucian (diri)-nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan kurnia-Nya.” Terdapat empat hal yang menjadi perhatian al-Qurtubī[2] ketika menafsirkan ayat ini: Ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang mempunyai kekuasaan penuh terhadap dirinya sendiri, bukan orang yang berada dalam kekuasaan orang lain, yang perbuatannya mesti disesuaikan dengan kehendak orang yang menguasainya, seperti al-Mahjūr dan (menurut salah satu pendapat) hamba sahaya. Yang dimaksudkan dengan kata walyasta‘fif (وَلْيَسْتَعْفِفْ) pada ayat di atas adalah berusaha supaya menjadi orang yang terhormat dan mulia. Dengan ayat ini Allah s.w.t. memerintahkan orang yang tidak dapat bekahwin kerana adanya halangan, supaya menjaga diri dan kehormatannya (al-‘Iffah). Kerana masalah yang seringa dihadapi oleh seseorang untuk melaksanakan perkahwinan adalah masalah biaya oleh sebab itu Allah s.w.t. berjanji akan memberikan kecukupan kepada orang yang mau menjaga kehormatan dirinya (dengan tidak melakukan perbuatan maksiat) dengan menganugerahkannya rezeki yang dapat digunakan untuk melaksanakan perkahwinan atau dengan mendapatkan isteri yang tidak menuntut mahar yang tinggi atau dengan kesenangannya terhadap wanita berkurang. Sahabat Abū Hurairah r.a. meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Ada tiga orang yang mendapat hak pertolongan dari Allah s.w.t.: [1] Orang yang berjihad fi sabīlillah, [2] Orang berkahwin dengan niat menjaga kehormatan diri [3] Hamba sahaya mukatab[3] yang ingin membayar (tanggungannya). (H. R. al-Nasā’ī). Yang dimaksudkan dengan kata al-nikāh dalam ayat lā yajidūna nikāhan (لا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا), adalah keadaan seseorang yang tidak memiliki kekayaan untuk berkahwin, seperti untuk biaya mahar dan nafkah. Penafsiran seperti ini atas dasar pertimbangan susunan ayat yang terdapat setelahnya yang menyebutkan: “Hattā yugniyahumullāhu min fadlih (حَتَى يُغْنِيَهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ) (sehingga Allah memampukan mereka dengan kurnia-Nya)”. Ada sebahagian kalangan yang salah faham dengan ayat ini dan menyangka bahawa perintah untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan diri (al-Isti‘fāf) hanya ditujukan kepada orang yang tidak mempunyai biaya untuk menikah sahaja. Pendapat seperti ini adalah pendapat yang tidak tepat, kerana pada asasnya perintah al-Isti‘fāf ditujukan kepada semua orang yang mempunyai masalah untuk melaksanakan perkahwinan, apapun jenis masalah itu. Orang yang sanggup mengendalikan nafsu untuk tidak melakukan maksiat, dan mempunyai biaya untuk berkahwin. Orang seperti ini disunnahkan untuk segera melaksanakan perkahwinan. Namun apabila dia tidak mempunyai biaya maka dia harus berusaha sekuat tenaga untuk menjaga kehormatan diri, walaupun dengan cara berpuasa. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya puasa baginya (pemuda) adalah obat penawar”.[4] Adapun orang yang sering tergoda dengan ajakan hawa nafsunya, maka ia hendaknya berusaha sekuat tenaga untuk menyibukkan diri dengan beribadah kepada Allah s.w.t.. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Orang terbaik di antara kalian adalah orang yang cergas dan mampu menjaga diri (dari melakukan dosa), di saat tidak mempunyai keluarga dan anak”. Berkahwin dengan perempuan hamba sahaya diperbolehkan agama apabila memang tiada biaya untuk kahwin dengan perempuan merdeka. Allah hanya memberikan dua pilihan kepada hambanya; Kahwin atau menjaga kehormatan dirinya, adapun selain kedua pilihan ini maka hukumnya haram. Adapun menggauli hamba sahaya milik peribadi (milk al-yamīn diperbolehkan secara syar‘iy berdasarkan ayat “aw mā malakat aimānukum” (أوْ مَا مَلَكَتْ أيْمَانُهُمْ). Dan ini termasuk pengecualian hal-hal yang diharamkan dalam perihal ini. Sehingga contoh hal-hal yang diharamkan dalam hal ini adalah seperti onani atau masturbasi dan terlebih lagi nikah mut‘ah. Dalam ayat yang kita bahas ini terdapat perintah untuk bersungguh-sungguh dalam menjaga kehormatan dan kemuliaan diri bagi orang yang tidak dapat melaksanakan perkahwinan kerana terdapat masalah seperti tidak mempunyai biaya. Dalam al-Qur’an, ayat ini berada setelah rangakian susunan ayat yang menerangkan tentang perintah untuk melindungi diri dari fitnah dan maksiat, iaitu ayat yang menerangkan tentang ghad al-basar (menahan pandangan). Selain itu ayat sebelumnya juga menjelaskan tentang perintah untuk berkahwin supaya kehormatan dan hati seseorang terlindungi, dan juga perintah untuk menahan diri dari dorongan hawa nafsu, bersabar sehingga sampai waktunya untuk berkahwin.[5] Permasalahan lain yang mempunyai hubung kait dengan masalah melindungi faraj dari berzinah adalah permasalahan perempuan yang sukakan menghias diri, dan memperlihatkan bagian tubuh yang dapat menimbulkan syahwat. Oleh kerana itu Allah s.w.t. memerintahkan hamba-Nya untuk selalu melindungi diri dan selalu taat kepada-Nya. Allah s.w.t. berfirman dalam surah al-Nūr, 24: 60, yang ertinya: “Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kahwin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Adapun wanita tua yang tiada gairah lagi untuk kahwin, dibolehkan membuka bagian-bagian tubuh tertentu yang tidak termasuk aurat bagi orang seumur dia. Adapun bagian-bagian tubuh lainnya yang termasuk aurat tidak boleh diperlihatkan.[6] Penjelasan di atas berusaha membahas dengan singkat masalah perintah untuk berkahwin dan menjaga faraj dari perbuatan-perbuatan nista. Al-Qur’an menganjurkan dalam hal ini dengan anjuran yang sangat menarik, begitu juga dengan sabda-sabda Rasulullah s.a.w.. Di antara sabda Rasul yang sangat masyhur dalam masalah ini adalah anjuran Beliau kepada para pemuda untuk menghias diri dengan tingkah laku yang baik dan menjaga diri dari perbuatan-perbuatan dosa. Kedua: Amanah dan Hati Bersih Sifat amanah atau dapat dipercaya merupakan di antara sifat al-‘Iffah, begitu juga bersihnya hati dari rasa hasad terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain. Dengan mengembangkan dua sifat ini dalam diri maka kehormatan dan kemuliaan seseorang akan terus meningkat. Dalam al-Qur’an, Allah s.w.t. melarang hamba-Nya yang beriman menggunakan harta anak yatim dengan cara yang tidak dibenarkan oleh agama. Allah s.w.t. berfirman dalam al-Nisā’, 4: 6, yang ertinya: “Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kahwin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu memakan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Sesiapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan sesiapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut.” Ayat ini diturunkan berkaitan dengan masalah yang menimpa Thābit bin Rifā‘ah dan pamannya. Di saat Rifā‘ah meninggal, anaknya yang bernama Thābit masih kecil. Kemudian Thābit diasuh oleh pamannya. Pada suatu hari paman Thābit menghadap Rasulullah s.a.w. dan bertanya: “Wahai Rasul. Anak saudaraku ditinggal mati ayahnya dan dia masih kecil (yatim). Sekarang ia menjadi tanggung jawabku. Bagian hartanya yang manakah yang halal bagiku, dan kapankah saya menyerahkan harta itu kepadanya?” Kemudian Allah menurunkan ayat di atas.[7] Untuk menguji kepandaian anak yatim, sebahagian ulama menganjurkan kepada wali yang bertanggung jawab atasnya untuk memperhatikan perilakunya dan memperhatikan keinginan-keinginannya, sehingga si wali merasa bahawa anak tersebut memang sudah pandai dan dapat mengambil keputusan secara persendirian dalam mengatur diri dan mengelola hartanya dengan baik. Jika ada tanda-tanda bahawa anak tersebut sudah mampu mengurus hartanya sendiri, maka wali yang bertanggung jawab mengasuhnya boleh memberikan sebahagian harta milik anak tersebut untuk dibelanjakan sendiri. Jika dalam mengelola harta, anak tersebut terlihat sudah pandai, maka wali sudah semestinya menyerahkan semua harta milik anak yatim tersebut. Sikap seperti ini merupakan di antara sikap al-‘Iffah, menjaga kehormatan dan kemuliaan diri. Namun apabila dalam masa uji coba, anak tersebut masih belum mampu mengelola sebahagian harta yang diberikan, maka wali harus menjaga hartanya tersebut.[8] Erti kata “nikāh” dalam firman Allah s.w.t., “hattā idhā balaghū al-nikāh” (حَتَى إذَا بَلَغُوا النِّكَاحِ) adalah masa baligh. Kesimpulan ini didasarkan pada firman Allah yang lain: “wa idhā balagha al-atfāl minkum al-huluma” (حَتَى إذَا بَلَغَ الأطْفَالُ مِنْكُمْ الْحُلُمَ). Erti kata al-hulum di sini adalah masa baligh dan saat untuk berkahwin. Terdapat tiga tanda seseorang telah mencapai umur baligh, baik tanda-tanda itu untuk lelaki maupun perempuan: [1] Mimpi basah; [2] Tumbuhnya rambut di sekitar faraj; [3] Sudah mencapai umur tertentu. Selain itu terdapat dua tanda yang khusus dimiliki oleh kaum wanita, iaitu haid dan hamil. Ulama bersepakat bahawa apabila seorang wanita telah mengalami salah satu dari dua hal itu, maka dia telah mencapai umur baligh, sehingga dia sudah berkewajiban menjalankan kewajiban-kewajiban agama. Batas umur baligh bagi kaum lelaki adalah ketika ia sudah mencapai umur lima belas tahun. Ketika ‘Abdullāh ibn ‘Umar ingin ikut serta dalam perang Khandāq, Rasul memberi izin kepadanya kerana dia sudah berumur lima belas tahun. Sedangkan ketika dia hendak ikut perang Uhud, Rasul tidak mengizinkannya, kerana dia masih berumur empat belas tahun.[9] Sifat amanah dan hati bersih merupakan dua sifat mulia yang termasuk salah satu bentuk al-‘Iffah. Hal itu sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah s.w.t.: “Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kahwin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu memakan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Sesiapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan sesiapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut.” Maksud dari ayat di atas adalah masa uji kemampuan minda anak yatim untuk membelanjakan hartanya dapat dicoba sebelum datang masa baligh, dan apabila anak tersebut terlihat mempunyai kemampuan mengatur harta dengan baik, maka wali harus menyerahkan semua harta milik anak yatim tersebut, meskipun dia belum sampai umur baligh. Wali yang mengasuh anak yatim, boleh mengambil harta anak yatim tersebut sekedar untuk keperluan yang wajar. Dia tidak boleh berlebih-lebihan mengambil harta anak yatim dan juga tidak boleh mempunyai niat menghabiskan harta anak yatim dengan segera sebelum anak yatim tersebut sampai cukup umur baligh. Dilihat dari sudut ekonomi, wali anak yatim ada dua macam; kaya dan fakir. Wali yang kaya harus menahan diri agar tidak mengambil harta anak yatim yang ia asuh. Cukup baginya harta yang sudah dianugerahkan Allah kepadanya. Dia harus mendahulukan rasa kasih sayang terhadap anak yatim dan menjaga hartanya dengan penuh tanggung jawab, dan apabila telah sampai waktu penyerahan harta, maka dia harus menyerahkan semua harta tersebut. Adapun wali yang fakir, dia diperbolehkan mengambil sebagian harta anak yatim tersebut sebagai imbalan jasa secukupnya dan harus secara wajar.[10] Ketiga: Tetap Menjaga Kehormatan Diri ketika Mencari Harta, Meskipun Sedang Dalam Keadaan Memerlukan Keadaan ekonomi yang menghimpit, kadang-kadang mendorong seseorang untuk mencari makan dan harta dengan cara meminta kepada orang lain. Namun di antara mereka, terdapat orang yang tetap menjaga kehormatan dirinya dengan tidak meminta-minta. Orang yang seperti ini mendapatkan reda dan pahala dari Allah. Allah s.w.t berfirman dalam surah al-Baqarah, 2: 273, yang ertinya: “(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya kerana memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak.” Yang dimaksudkan dengan al-Fuqarā’ dalam ayat ini adalah orang-orang fakir dari kaum Muhajirin baik yang berasal dari suku Quraisy atau yang lain. Namun secara umum ayat tersebut menerangkan tentang orang-orang fakir sepanjang masa. Orang-orang fakir Muhajirin dalam ayat ini disebut secara khusus kerana pada masa itu tiada orang fakir selain mereka. Mereka ini adalah yang dikenal dengan nama ahl al-Suffah, yang berjumlah empat ratus orang. Mereka berkumpul di masjid Nabawī dan meminta bantuan kepada Nabi s.a.w.. Mereka tidak mempunyai harta dan keluarga. Oleh karena iru Rasulullah menyediakan bilik khusus (suffah) di dalam masjid untuk mereka, sehingga mereka terkenal dengan sebutan ahl al-suffah. Abū Dharr r.a. berkata: “Saya termasuk salah satu ahl al-Suffah. Jika sampai waktu petang, kami datang ke pintu rumah Rasulullah s.a.w.. Beliau menyuruh beberapa orang daripada kami (untuk melakukan sesuatu) dan orang tersebut pergi bersama satu orang lainnya. Akhirnya yang tersisa daripada kami tidak lebih dari sepuluh orang. Kemudian Rasul menyiapkan makan malam untuk kami, dan kami pun akhirnya makan malam bersama Beliau. Setelah kami selesai makan, Rasulullah s.a.w. berkata: ‘Tidurlah kalian di masjidku’.” Sahabat al-Barrā’ bin ‘Āzib r.a. menerangkan bahawa ayat: “walā tayammamu al-khabītha minhu tunfiqūn” (وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ) (al-Baqarah, 2: 267), diturunkan berkaitan dengan kaum Ansar yang penghasilannya berasal dari ladang kurma. Pada kebiasaannya mereka memberikan hadiah satu atau dua tangkai kurma dan menggantungkan di dinding masjid. Sementara itu Ahl al-Suffah adalah orang-orang yang tidak mempunyai makanan, jika perut mereka merasa lapar, mereka mendekati tangkai kurma tersebut dan memukul dengan tongkat sehingga kurma-kurma itu berjatuhan baik yang sudah masak atau yang belum. Setelah itu kemudian mereka memakannya. Pada suatu waktu ada orang yang tidak senang dengan kebiasaan baik ini, menggantungkan setangkai kurma yang jelek-jelek dan setangkai kurma lagi yang sudah retak-retak di dinding masjid. Kemudian Allah s.w.t menurunkan ayat: “Wahai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebahagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahawa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (al-Baqarah, 2: 267). Setelah ayat ini diturunkan, kami selalu memberikan kurma-kurma terbaik yang kami hasilkan. (H. R. al-Tirmidhī). Sikap terpaksa lah yang mendorong ahl al-Suffah duduk dan berdiam di masjid dan makan dari pemberian orang lain. Namun setelah Allah s.w.t. memberikan anugerah kepada kaum Muslimin dengan banyaknya kemenangan yang dicapai, mereka tidak lagi bersikap seperti itu, bahkan di antara mereka ada yang menjadi amīr (menteri besar). Yang perlu diperhatikan di sini adalah, hal yang mendorong orang-orang fakir Muhajirin melakukan hal tersebut adalah kerana keadaan yang sudah sememangnya memaksa mereka untuk melakukan itu semua, sebagaimana diterangkan oleh Allah s.w.t.: “Alladhīna uhshirū fī sabīlillah” (الذِّيْنَ احْصِرُوْا فِي سَبِيْلِ اللهِ). Ahl al-Suffah tidak mau meminta-minta kepada orang lain, mereka menggantungkan nasibnya kepada ketentuan Allah s.w.t.. Sikap mereka yang demikian ini menyebabkan banyak orang menyangka bahawa mereka adalah orang kaya. Kemiskinan tidak dapat diukur dengan pakaian yang dipakai seseorang. Oleh kerana itu, orang yang terbiasa memakai pakaian cantik boleh diberikan bahagian zakat padanya apabila ia termasuk kelompok orang miskin. Dalam al-Qur’an Allah s.w.t. memerintahkan para sahabat untuk memberi bantuan kepada kaum Muhajirin yang tidak sakit dan tidak buta ketika mereka ikut perang bersama Rasulullah s.a.w.. Kerana mereka sibuk berjuang fi sabīlillah, maka tiada waktu baginya untuk bekerja mencari nafkah. Ada sebahagian ulama yang menegaskan bahawa orang-orang fakir yang dimaksudkan dalam ayat di atas adalah para ahl al-Suffah. Sehingga para sahabat lain yang mempunyai kelebihan makanan, memberikannya kepada mereka pada waktu petang. Orang yang tidak mengetahui, menyangka bahawa Ahl al-Suffah tersebut adalah orang-orang kaya, kerana mereka tidak mau meminta-minta kepada orang lain. Namun orang yang memperhatikan mereka dengan teliti, akan melihat wajah mereka pucat dan mata mereka sayu. Meskipun keadaan mereka seperti itu, namun majoriti mereka tetap tidak mau meminta bantuan kepada orang lain, dan sebahagian lagi meminta bantuan orang lain namun dengan cara yang sopan dan tidak memaksa. Rasulullah SAW dan Sifat Al-‘Iffah Rasulullah s.a.w. adalah teladan utama dalam melaksanakan sifat al-‘Iffah. Beliau selalu menjaga diri, menjaga tangan dan lisannya dari perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai. Dalam masalah menjaga kehormatan dan kemuliaan diri, Beliau berada pada tingkat tertinggi di antara semua manusia. Kerananya Beliau menjadi panutan utama dalam masalah perilaku dan akhlak mulia seperti adil, amanah, menerima ketetapan Allah, berani dan sifat lainnya. Sifat ‘Iffah yang dimiliki Rasulullah sangat lengkap dan sempurna. Beliau selalu menghindarkan diri daripada perbuatan-perbuatan tercela kerana Allah s.w.t. telah melindunginya dari perbutan tersebut sejak Beliau masih kecil lagi. Beliau tidak pernah mempunyai keinginan untuk melakukan tindakan tercela, sehingga selama hidupnya tangan Beliau tidak pernah menyentuh seorang wanita selain isteri, mahram atau hamba sahaya Beliau. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Saya tidak pernah mempunyai keinginan untuk melakukan tindakan-tindakan yang biasa dilakukan oleh orang-orang Jahiliyyah kecuali dua kali, dan semua itu tidak jadi saya lakukan, kerana Allah menghalangiku dari melakukan keinginan tersebut. Setelah itu saya sama sekali tidak pernah mempunyai keinginan jahat sehingga dianugerahkan kepada saya sebuah risalah oleh Allah s.w.t.. (Dua kejadian itu adalah) pada suatu malam saya berkata kepada seorang Quraisy yang bersama menggembalakan kambing denganku di (bukit-bukit) Makkah, ‘Saya harap kamu mau memperhatikan kambingku, sehingga saya masuk kota Makkah, sampai saya mengikat kambing-kambing itu seperti yang biasa dilakukan oleh para pemuda?’ Orang tersebut menyetujuhi permintaanku. Kemudian saya melangkahkan kaki dan sesampainya saya di rumah pertama penduduk Makkah saya mendengar ada suara jamuan perkahwinan (yang dimeriahkan) dengan gendang dan seruling. Saya bertanya kepada penduduk: ‘Ada apakah ini?’ Mereka menjawab: ‘Fulan bin Fulan berkahwin dengan Fulanah binti Fulan.’ Kemudian saya duduk dan melihat mereka, namun Allah s.w.t. menghilangkan fungsi telingaku, sehingga akhirnya saya tertidur. Ketika saya bangun, matahari sudah mulai nampak. Kemudian saya datang kepada kawanku dan dia bertanya kepadaku: ‘Apa yang kamu lakukan semalam?’ saya menjawab: ‘Saya tidak melakukan apa-apa’, kemudian saya menceritakan semua yang terjadi kepadanya. Pada waktu malam yang lain, saya mengatakan hal yang sama kepada kawanku itu, dan dia juga menyetujuhinya. Ketika saya memasuki kota Makkah saya mendengar suara seperti apa yang pernah saya dengar dahulu. Lalu saya duduk, namun Allah menghilangkan fungsi telingaku sehingga akhirnya saya tertidur, dan ketika bangun matahari sudah nampak. Saya kembali menemui kawanku dan menceritakan kejadian tersebut kepadanya. Setelah kejadian itu saya tidak pernah mempunyai keinginan jahat sehingga Allah memuliakanku dengan risalah-Nya.”[11] Untuk menegaskan pentingnya sikap ‘Iffah ini, Rasulullah s.a.w. menyeru kepada umatnya untuk selalu menahan pandangan (ghadd al-Basar) dan melarang mereka berlepak di tepi jalan, kerana boleh jadi ada wanita yang enggan melalui jalan tersebut kerana malu dilihat oleh lelaki atau takut aurat dan perhiasan peribadinya terlihat secara tidak sengaja oleh orang-orang yang sedang berlepak di tepi jalan. Namun apabila berrehat di tepi jalan tidak dapat ditinggalkan, mereka harus menjaga akhlak dan menahan diri daripada melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji, di antaranya adalah dengan menahan pandangan (ghadd al-Basar). Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Janganlah kalian duduk berlepak di tepi jalan. Namun apabila kalian tetap duduk di tepi jalan hendaknya kalian menahan pandangan, menjawab salam, memberi petunjuk kepada orang yang tersesat dan menolong orang yang lemah.”[12] Petunjuk Rasulullah dalam hal menahan pandangan mata sebagaimana disebutkan di atas merupakan kelanjutan daripada aturan Allah s.w.t. dalam hal larangan melihat hal-hal yang diharamkan, sebagaimana tertulis dalam al-Qur’an: “Katakanlah kepada lelaki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara farajnya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (30) Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara faraj mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.Dan bertaubatlah kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (31) (al-Nūr, 24: 30-31). Yang dimaksud dengan kata al-Zīnah dalam ayat di atas adalah segala sesuatu yang digunakan oleh wanita untuk berhias. Perhiasan lahiriyah seperti pakaian, tidak dilarang memperlihatkannya kepada orang lain apabila masih dalam batas-batas yang diperbolehkan syariah. Adapun perhiasan seperti gelang tangan dan kaki, selempang dan anting-anting tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain. Jika kita teliti dan perhatikan, yang disebutkan dalam ayat di atas adalah perhiasan, bukan tempat di mana perhiasan itu berada. Hal ini dimaksudkan untuk memberi penekanan akan pentingnya menutup aurat secara rapat. Sebagaimana diketahui bersama, perhiasan-perhiasan tersebut adalah dimaksudkan untuk menghias bahagian-bahagian tubuh tertentu wanita yang tidak boleh dilihat oleh selain mahramnya, iaitu tangan, betis, leher, kepala, dada dan telinga. Di sisi lain terdapat juga bahagian-bahagian tubuh wanita yang boleh diperlihatkan kepada orang lain, iaitu bahagian-bahagian tubuh luar yang apabila dipaksa untuk ditutupi maka kaum wanita akan mengalami kesulitan, iaitu telapak tangan, wajah dan telapak kaki. Telapak tangan adalah bahagian tubuh yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengambil atau membuang sesuatu. Begitu juga dengan muka, apabila ditutup maka wanita akan mengalami kesulitan ketika berjalan, menjadi saksi atau dalam persidangan. Begitu juga halnya dengan telapak kaki. Ayat di atas juga menerangkan bahawa bahagian tubuh sekitar dada wanita adalah aurat, Oleh kerana itu Allah s.w.t. memerintahkan kaum wanita untuk menutupnya. Setelah ayat di atas melarang wanita memperlihatkan al-Zīnah, kemudian ayat tersebut menerangkan orang-orang yang boleh melihat al-Zīnah tersebut. Di antaranya adalah wanita-wanita yang merupakan kawan, pembantu atau hamba sahaya, pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Ayat di atas juga menerangkan larangan menghentakkan kaki ke tanah dengan tujuan supaya orang di sekitarnya mendengar suara gelang kaki (keroncong) yang dipakainya, sehingga ia menjadi objek perhatian.[13] Rasulullah s.a.w. selalu menjaga kata-kata yang keluar dari lisannya. Meskipun sedang dalam keadaan marah atau terhadap musuh, Rasulullah s.a.w. tidak pernah mengeluarkan kata-kata kotor, umpatan atau cercaan. Suatu ketika setelah Fath al-Makkah (pembebasan Makkah), Rasulullah bersama dengan Abū Bakar dan dua putera Sa‘īd bin al-‘Ās pergi ke bandar Tā’if. Di tengah perjalanan, Abū Bakar melewati sebuah kubur, kemudian dia bertanya: “Kubur siapakah ini?” Orang-orang menjawab: “Kubur Sa‘īd bin al-‘Ās”. Kemudian dengan nada marah Abū Bakar berkata: “Semoga Allah melaknat penghuni kubur ini. Dia telah memerangi Allah dan Rasul-Nya.” Mendengar ucapan Abū Bakar ini, putera Sa‘īd yang bernama ‘Amr marah, dan mengadu kepada Rasulullah: “Wahai Rasul, ini adalah kubur orang yang lebih banyak memberi makan dan banyak menolong orang yang kesusahan daripada Abū Quhāfah (ayah Abū Bakar).” Abū Bakar juga mengadu kepada Rasul: “Wahai Rasul, dia tadi mengatakan hal serupa kepadaku.” Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata kepada ‘Amr: “Cukup wahai ‘Amr.” ‘Amr pun menyingkir, sedangkan Rasulullah s.a.w. mendekati Abū Bakar dan berkata kepadanya: “Wahai Abū Bakar apabila kamu berbicara tentang orang kafir maka buatlah kalimat yang masih umum. Jika kamu menyebut seseorang secara khusus, maka anak-anaknya tentu akan marahkan kamu.” Setelah kejadian ini, umat Islam tidak pernah menjelekkan seorang kafir secara khusus. Rasulullah s.a.w. juga melarang para sahabat mengumpat korban perang Badar daripada kalangan kaum musyrikin. Beliau berkata: “Janganlah kalian mengumpat mereka. Apa yang kamu katakan tidak akan berpengaruh bagi mereka, bahkan kalian akan menyakiti hati orang-orang yang masih hidup. Ketahuilah kekejian adalah sesuatu yang hina.” Di saat Rasulullah s.a.w. melewati kaum Thāqif, salah seorang sahabat berkata kepadanya: “Wahai Rasul. Doakanlah mereka agar mendapatkan laknat.” Kemudian Rasul berdoa: “Ya Allah berikanlah hidayah kepada kaum Thāqif dan datangkanlah hidayah itu kepada mereka.” [14] Rasulullah s.a.w. juga mengucapkan doa serupa ketika Beliau diminta untuk melaknat kaum Dus. Suatu hari ada seorang dari kampung yang diberi nasihat oleh Rasul. Isi nasihat tersebut adalah: “Bertakwalah kamu kepada Allah. Jika ada seseorang membuka aibmu yang memang dia mengetahuinya, janganlah kamu membalas membuka aibnya yang kamu mengetahuinya itu. Dosanya akan ditanggung sendiri dan kamu akan mendapatkan pahala. Dan janganlah sekali-kali kamu mengumpat.” Setelah perang Uhud selesai, sebahagian sahabat meminta Nabi untuk melaknat orang-orang Quraisy, namun Rasul menjawab: “Sesungguhnya saya diutus dengan membawa kasih sayang, saya tidak diutus sebagai tukang melaknat. Ya Allah ampunilah kaumku kerana sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” Beliau tidak pernah melaknat mereka, padahal mereka adalah musuhnya. Setiap diminta untuk mendoakan jelek pada seseorang, baik orang Muslim maupun kafir, Beliau selalu mendoakan orang tersebut agar mendapatkan kebaikan. Di saat Beliau harus berdoa untuk kejelekan musuhnya, sebagaimana yang terjadi ketika perang Ahzāb, Beliau mengucapkan: “Ya Allah, Tuhan yang menurunkan al-Kitab, yang sangat cepat pembalasan-Nya. Hancurkanlah musuh-musuh kami, hancurkanlah mereka dan porak-porandakanlah (barisan) mereka.”[15] Seandainya bukan kerana pasukan musuh hendak menyerbu Madinah dan mengancam keberadaan masyarakat Muslim, maka Nabi tidak akan berdoa seperti itu. Rasulullah s.a.w. adalah teladan utama dalam masalah menjaga kemuliaan diri, amanah, menjaga lisan, zuhud, adil dan lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Hal ini nampak jelas pada setiap saat umat Islam memperoleh kemenangan dalam perang. Harta pampasan perang berada di tangan Beliau, namun Beliau tidak mengambil kecuali sebahagian kecil yang hanya cukup untuk memenuhi keperluannya dan keluarga. Pada suatu kesempatan Beliau pernah melihat unta cantik hasil daripada pampasan perang, namun Beliau berkata: “Harta pampasan perang ini tidak halal bagiku kecuali seperlima sahaja. Sedangkan sisanya dibahagikan kepada kalian.” Beliau pernah diberi uang dinar, kemudian Beliau membagikan kepada masyarakat. Uang tersebut tidak dapat habis dibagi dalam satu hari, kerananya masih ada tersisa enam dinar, dan sisa itu ia titipkan kepada salah seorang isterinya. Pada malam hari, Beliau tidak dapat tidur sehingga datang waktu pagi dan Beliau membagikan uang yang masih tersisa. Setelah itu, Beliau berkata: “Sekarang saya merasa tenang.” Hati Rasul s.a.w. sangat bersih, tangannya tidak pernah digunakan untuk melakukan perbuatan dosa. Beliau tidak pernah merasa bangga memiliki sesuatu yang tidak di miliki orang lain. Beliau bersabda: “Seandaiya saya mempunyai emas sebesar gunung Uhud, dan ada satu dinar yang berada di rumahku, saya tidak merasa senang dengan itu kecuali apabila satu dinar itu disisihkan untuk keperluan agama.” Rasulullah selalu menganjurkan umatnya untuk menjaga kehormatan diri, supaya mereka dapat merasakan kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat. Di antara sabda-sabda Beliau yang berkaitan dengan masalah ini adalah: Rasulullah s.a.w. bersabda: الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى Maksudnya: “Tangan yang di atas (orang yang memberi) lebih utama daripada tangan yang di bawah (orang yang meminta-minta)”.[16] 2. Rasulullah s.a.w. bersabda: لَأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ Maksudnya: “Seandainya salah seorang di antara kalian mencari kayu bakar dan menggendongnya di atas punggung maka hal itu lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada seseorang, yang ada kalanya di beri ada kalanya ditolak.”[17] 3. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Kaya bukanlah kerana banyaknya harta yang dimiliki, namun kaya (yang sebenar) adalah berlapang jiwa (menerima ketetapan Allah s.w.t.).”[18] 4. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa meminta-minta, sedangkan dia tidak dalam keadaan fakir, maka seakan dia memakan bara api.”[19] 5. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Hendaknya kalian menanamkan sifat qana‘ah pada diri kalian. Kerana sesungguhnya qana‘ah adalah harta yang tidak akan pernah habis.”[20] 6. Ada beberapa orang dari kaum Ansar yang meminta sesuatu kepada Rasulullah s.a.w.. Beliau memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan. Pada lain waktu orang-orang tersebut meminta kembali kepada Rasul, dan Rasul memberikan apa yang mereka inginkan, sehingga akhirnya Rasul kehabisan barang yang dapat diberikan kepada mereka. Kemudian Rasul berkata: “Saya tidak akan pernah menyembunyikan harta milikku dari kalian. Sesiapa (bersungguh-sungguh) ingin bersikap ‘Iffah, maka Allah akan menolongnya untuk itu. Sesiapa (bersungguh-sungguh) ingin mendapatkan perasaan cukup, Allah akan memberinya rasa cukup (dalam hatinya). Sesiapa (bersungguh-sungguh) ingin bersabar, Allah akan menolongnya untuk menjadi orang yang sabar. Tidak ada anugerah yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.”[21] 7. Rasulullah s.a.w. bersabda: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ عَبْدَهُ الْمُؤْمِنَ الْفَقِيرَ الْمُتَعَفِّفَ أَبَا الْعِيَالِ Maksudnya: “Sesungguhnya Allah s.w.t menyukakan orang miskin yang tetap menjaga kehormatan dirinya dan menanggung nafkah keluarganya.”[22] 8. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah s.w.t. menyukakan orang pemalu, penuh kasih sayang dan menjaga kehormatan diri. Allah membenci orang cabul, suka meminta-minta dan memaksa (ketika meminta-minta).” 9. Seorang dari kampung datang menghadap Rasul dan meminta nasihat kepadanya, “Wahai Rasul, berilah saya mauizah yang singkat!” Rasul bersabda: إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ وَأَجْمِعْ الْيَأْسَ عَمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ Maksudnya: “Jika kamu menjalankan salat, maka lakukanlah dengan tenang dan sempurna. Janganlah kamu mengatakan sesuatu yang dapat membuatmu menyesal esok hari. Tumbuhkan keputusasaan (hilangkan obsesi di hati kamu) untuk mendapatkan apa
"Tips Mengatasi Dan Mengendalikan Emosi" Tips Mengatasi Dan Mengendalikan Emosi adalah cara mengontrol, mengendalikan dan mengatasi emosi dalam diri sendiri. Mengatasi emosi sebenarnya tidaklah sulit. Jika anda marah dan tidak dapat mengendalikan emosi diri sendiri, kemungkinan perilaku anda menjadi tidak karuan. Tentu hal ini akan berdampak negatif untuk kehidupan anda. Tips Mengatasi Dan Mengendalikan Emosi adalah cara mengontrol, mengendalikan dan mengatasi emosi dalam diri sendiri. Mengatasi emosi sebenarnya tidaklah sulit. Berikut ini tips mengatasi dan mengendalikan emosi : 1.Sewaktu rasa marahmu terpancing, pertama yang harus dilakukan adalah DIAM. Jangan biarkan mulutmu mengeluarkan suara bahkan kata-kata yang tidak karuan atau tidak sopan, kemungkinan hal ini terjadi secara refleks, tetapi sebenarnya masih bisa di kontrol atau di kendalikan. 2.Ambil nafas panjang dari hidung, tahan selama 10 detik, lalu buang lewat mulut. Mengapa? Karena pada saat marah, darah mengalir ke atas, tapi waktu kita ambil nafas, oksigen masuk ke ruang otak yang membuat kita menjadi lebih rileks atau tenang. 3.Ketika diri sudah sedikit lebih tenang, otomatis otak dapat berpikir dengan jernih. Karena kebanyakan emosi membawa kita kepada hal-hal 'nonsense' yang kita lakukan, yang akibatnya akan kita sesali. 4.Ingatkan diri sendiri, manusia yang tak bisa mengontrol emosi itu orang yang lemah. Pikirkan hal-hal yang sebaliknya, meskipun sepertinya tak ada, pikirkan selalu hal-hal yang baik. 5.Dengar musik favorit, lakukan hal yang menyenangkan. Buat diri anda senyaman mungkin. 6.Jangan biarkan emosimu terus berlanjut. Karena emosi yang tidak dapat di atasi dapat menjadi penghancur yang bukan hanya menghancurkan sekelilingmu, tetapi juga REPUTASIMU. Jangan sekali-kali membiarkan dirimu hanyut dalam kemarahan, karena rasa marah itu dapat diingat terus menerus, bisa saja anda merasa diperlakukan tidak adil. Dan kemarahan akibat emosi sesaat itu mengakibatkan kebencian yang bisa berakar. Tentunya itu tak baik untuk kesehatanmu sendiri. 7.Sebelumnya berpikir panjang terlebih dahulu apa yang akan terjadi akibat kamu marah. Banyak orang cenderung tak berpikir panjang sewaktu marah, dan bertindak buruk bahkan jahat jika sudah marah. 8.Selalu pikirkan akibatnya. Kalau emosimu dilanjutkan, apa akibatnya? Selain reputasi yang buruk, diri kita juga akan menjadi sasaran empuk setan, karena kemarahan yang tidak terkontrol dapat menumpuk kebencian di hati kita. 9.Segala sesuatu dimulai dari pikiran. Kontrol pikiranmu, kamu bisa kontrol emosimu. Berpikir benar membuahkan tindakan benar, berpikir salah membuahkan tindakan salah. Sekarang semuanya terserah diri kita sendiri! 10.Jika kamu bisa mengontrol emosi Anda, kenapa tidak Anda lakukan? bersabar itu lebih baik dari pada Anda harus marah. Belajarlah mengontrol diri emosi diri kita sendiri.
"Cara Berdandan secara Natural namun tetap Cantik" Berikut adalah tips cara berdandan natural dan minimalis agar tampil lebih cantik. Siapa sih wanita yang tak mau tampil cantik? Cantik bukan hanya dari fisik saja tentunya ya, akan tetapi cantik secara alami merupakan dambaan setiap wanita. Bagi seorang wanita yang suka berdandan, berdandan merupakan suatu rutinitas yang biasa dilakukan. Berdandan membuat seseorang bisa menambah rasa percaya diri dan yakin dengan penampilannya. Makna dari berdandan disini bukan sekedar berdandan ala ber-make up dengan peralatan kosmetik lengkap saja tetapi berdandan bisa juga dari penampilan dan bagaimana membawa diri dalam segala situasi dan kondisi . Berdandan dalam arti yang sebenarnya adalah ber-make up dengan menggunakan peralatan kosmetik, mulai dari pembersih, pelembab, foundation, bedak, pemulas pipi (blus On), eye shadow dan masih banyak lagi berbagai macam perlengkapan ber-make up. 5 Tips Cara Berdandan Natural: 1. Usahakan selalu mandi pagi sebelum melakukan segala rutinitas setiap hari, terkadang ada seorang wanita yang karena libur dari aktifitas, libur kerja simplenya, mereka cenderung libur juga mandi paginya. Ini satu hal yang membuat seseorang menjadi malas melakukan rutinitas pagi. 2. Sebelum berdandan usahakan semprotkan parfum ke beberapa bagian anggota badan atau gunakan deodorant, pasti lah badan akan terasa wangi dan segar sehingga akan menambah rasa percaya diri anda. 3. Berdandan dalam makna yang sebenarnya adalah ber make up, pilihlah perlengkapan make up atau kosmetik dengan kualitas yang bagus dan sesuai dengan kulit wajah anda Disini saya akan mengaplikasikan cara memakai make up : Mulailah dari membersihkan wajah terlebih dahulu menggunakan MILK CLEANSER + TONER , Kemudian pakailah pelembab wajah (MOISTURIZER ), usahakan pelembab yang mengandung SPF untuk menangkal sinar matahari mengenai langsung pada wajah, sesuaikan dengan usia masing masing karena pelembab ini banyak sekali macam serta typenya. Nah sebelum memakai pelembab bisa diselingi dengan pemakaian SERUM WAJAH wajah, kegunaan dari serum ini untuk vitamin wajah, memperbaiki atau mempertahankan kelembaban wajah atau struktur kulit wajah. Jika memang wajah dirasa perlu menambah vitamin, terutama sekali di musim kemarau/panas, karena faktor cuaca misalnya, sehingga kulit wajah seringkali terasa kering, kusam, serta bermasalah atau jerawatan. Pemakaian serum bisa 2 kali dalam seminggu atau saat apabila wajah merasa perlu menggunakan serum. Selanjutnya pakailah FOUNDATION, dalam pemilihan warna foundation sesuaikan dengan warna kulit anda. Foundation ada beragam type dan jenisnya, pilihlah sesuai dengan kocek serta cocok di kulit anda. Barulah memakai bedak, bedak ada 2 macam yaitu bedak tabur (Loose Powder) dan bedak padat (Pressed Powder). Bedak tabur biasanya dipakai untuk kulit yang cenderung berminyak tapi tak ada salahnya dalam pemakaian yang lebih sempurna bedak tabur dahulu baru disapu dengan bedak padat untuk hasil yang lebih merata. Pemulas pipi ( BLUSH ON ), cara mengaplikasikan dangan menggunakan Blush Brush dari bagian pipi berbentuk bulat dengan gerakan mengarah ke atas menuju tulang pipi. Selanjutnya, perjelas alis mata anda dengan menggunakan Definer Pencil (pencil alis) supaya terlihat lebih tegas dan rapi. Maskara bisa dipakai untuk rangkaian berdandan lainnya, agar bulu mata anda lebih cantik dan lentik. Gunakan Eyeshadow untuk menambah kesan berbeda, pemilihan warna eyeshadow bisa disesuaikan dengan warna pakaian anda atau bisa dengan applikasi beberapa warna. Untuk kesan natural pilihlah warna warna pastel untuk disiang hari sedang untuk penampilan dimalam hari pemilihan warna bisa lebih dipertegas lagi warnanya yang tentu saja masih menyesuaikan dengan gaun yang anda pakai. Eyeliner untuk mempertegas pancaran sinar mata anda. Untuk yang terakhir gunakan finishing make up, gunakan di seluruh wajah dan mata anda. Produk ini bisa anda dapatkan di produk Oriflame yaitu Giordani Gold Bronzing Pearls. Lipstick, pilihlah warna yang senada atau sesuai selera anda, karena lipstick mempunyai warna yang beraneka ragam. 4. Pemilihan gaun atau pakaian sangat berperan penting dalam penampilan anda. Sesuaikan dengan situasi dan kondisi dimana dan kapan anda harus menggunakannya. Salah kostum akan membuat anda merasa minder atau tidak percaya diri terlebih lagi jangan sampai menjadi bahan tertawaan orang yang melihatnya hanya karena salah kostum. 5. Lengkapi penampilan anda dengan tas tangan (hand bag), sepatu serta accesoris lainnya untuk menambah kesan lebih sempurna. Demikianlah sedikit tips tentang cara berdandan dan make up natural agar tampil lebih cantik dan menarik. Semoga bermanfaat untuk anda, tampil lebih percaya diri, dinamis dan kesan sempurna pada diri dan Good Luck untuk anda.
"Tips menjaga bentuk tubuh yang ideal" Tips Agar Perut Tetap Ramping Pasti semua setuju kalau tidak ada seorang pun wanita di dunia ini ingin tampil “Gemuk”. Atau dengan kata lain semua wanita mendambakan berbadan langsing berperut ramping alias tidak buncit. Termasuk kamu pastinya yang mau mempunyai perut ramping. Dengan perut yang ramping kita, khususnya para wanita, dapat menambah kepercayaan diri kita terutama ketika kita harus tampil dengan pakaian yang minim, katakanlah saat kita mengenakan bikini saat berenang. Berikut empat tips mempertahankan kerampingan perut : 1.Usahakan jangan memakan avokad, acar, keju, dan polong-polongan. Memakan makanan tersebut akan membuat perut anda buncit atau kembung karena makanan tersebut akan melepaskan gas dalam tubuh selama proses pencernaannya. 2. Hindari minuman yang bersoda, produk-produk olahan yang mengandung susu, serta makanan yang mengandung garam yang berlebih. 3.Untuk menghidari perut kembung setelah makan, usahakan mengurangi makanan yang banyak mengandung gluten, seperti roti dan pasta. Karena fungsi gluten dalam makanan tersebut sebagai pengembang sehingga dapat membuat perut bengkak. *Lakukan crunch sebanyak 50 kali stiap hari. Gerakan crunch yang tepat adalah sebagai berikut: -duduklah di lantai dengan kaki lurus ke depan dan tangan di samping. -tekuk lutut sekitar 90 derajat, telapak kaki di lantai. -angkat bahu, hingga otot perut juga tertarik -usahakan bokong tidak meninggalkan lantai.
tips dan cara menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh 1. Konsumsilah Susu setiap hari, Pagi haru sebelum anda beraktifitas adalah waktu yang sangat baik untuk minuk susu, karena dapat memberikan energi untuk kita melakukan aktifitas seharian. Pilihlah Susu yang rendah lemak dan tinggi kalsium, Susu juga memiliki kandungan yang lengkap dibandingkan dengan minuman lainnya. 2. Bangunkan Semangat anda, jika anda mempunyai suatu tujuan yang anda buat pasti anda akan bersemangat untuk melakukan nya, selain itu bangunkan semangat anda agar tidak lesu dan lemas dalam sehari hari. 3. Berolahragalah setiap hari, siapkan waktu anda minimal 30 menit untuk menjaga kondisi tubuh anda agar tetap prima, lakukan lah jalan santai, jogging atau Gym. 4. Gunakan waktu anda untuk istirahat, jika anda memiliki waktu luang yang cukup pergunakan waktu anda untuk istirahat, dan tidur lebih lama antara 6-7 jam sehari. Cara menjaga tubuh dengan baik adalah dengan jalan: 1. Menjaga kebersihan diri (higiene), mis: selalu mencuci tangan dengan sabun bila tangan kontak dgn sesuatu yg kurang bersih, mandi dgn sabun dan menggosok gigi 2. Menjalani diet makanan yg 4 sehat,5 sempurna. Berhenti makan sebelum kenyang, dan kurangi makanan yg berlemak 3.olah raga teratur, minimal 4x/minggu selama 1 jam 4. Kelola stress, selalu melakukan ibadah. Perbanyak bersyukur ke Yang Maha Pencipta, sabar menghadapi cobaan. Ingat mens sana in corpore sano.