A.
PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak
tenteram hatinya, selalu merasa khawatir,
tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya,
merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan.
Kegelisaha dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak
gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik
itu umumnya lain daripada biasanya, misalnya
berjalan mundar-mandir dalam
ruang tertentu sambil menundukkan
kepala, memandang jauh ke depan
sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya,
duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan.Karena
itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan,
kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan
juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa
seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat,bahwa ada tiga macam
kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektit), kecemasan
neorotik dan kecemasan moril.
a. Kegelisahan objektif.
Kegelisahan ini identik dengan kenyataan. Ciri-ciri utamanya
adalah ia bersumber dari luar diri manusia. Hal ini muncul dari antisipasi
seseorang berdasarkan pada pengalaman perasaanya. Artinya, kegelisahan ini
muncul setelah adanya pemicu atau sebab dari luar kemudian direspon oleh
orang-orang banyak, karena ia bersifat objektif. Respon yang diberikan oleh
orang-orang banyak itu seragam karena mereka telah pernah mengalaminya dan
merasakan akibat dari sumber itu secara luas. Contohnya : Kegelisahan
masyarakat setelah ada pengumuman kenaikan BBM.
b. Kegelisahan neurotik.
Seperti namanya, kegelisahan ini berhubungan dengan sistem
syaraf kita. Syaraf-syaraf kita bekerja secara alami ketika tubuh merasa terancam
atau mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi. Tubuh tidak
diperintahkan untuk melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini ditimbulkan oleh
suatu pengamatan tentang bahaya naluriah. Contohnya: Kegelisahan para peserta
Idonesian Idol ketika akan mengetahui siapa yang harus pulang pada malam mereka
tampil dan kegelisahan murid-murid sekolah ketika menunggu hasil ujian akhir.
c. Kegelisahan moral.
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar
karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan
bahaya dari hati nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap manusia
mempunyai hari nurani dan sadar atau tidak mereka tahu mana hal yang benar dan
mana yang salah. Walaupun mereka melakukan kejahatan, setiap orang pastilah
tahu hal yang dilakukannya itu adalah salah. Keadaan mungkin yang memaksa
mereka melakukannya. Jadi, mereka tetap mempunyai rasa bersalah dan mengalami
kegelisahan moral itu. Contohnya: Setelah terungkap permasalahan korupsi di
tubuh KPU, banyak pihak yang terkait merasa gelisah.
B. Faktor
Penyebab Kegelisahan
Bukan merupakan sebuah kepastian bahwa akar penyebab kegelisahan
selalu bermula dari faktor keluarga atau metode pendidikan yang diterapkan oleh
kedua orang tua. Bahkan, terkadang ia muncul dari diri penderita sendiri dan
itu merupakan faktor sangat dominan dan berpengaruh dalam semua aspek
keberadaan manusia sampai akhir
hayatnya.
a. Dari Dalam
Mungkin, kita bisa menyebutkan beberapa hal berikut ini yang
berhubungan dengan pembahasan tersebut:
1. Cinta Diri
Kecintaan seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang wajar,
namun sebagian orang telah berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut,
sehingga terbebani dengan berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam
pembahasan ini, yang dimaksud cinta diri adalah kecintaan melampaui batas,
perhatian berlebihan terhadap diri sendiri, dan sangat sensitif terhadap segala
hal yang berkaitan dengan itu, sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih
parah dari penyakit tersebut.
Ya perhatian yang berlebihan terhadap diri akan menyebabkan
munculnya keinginan buruk dalam diri seseorang, seperti ingin meraih kecintaan
dari semua manusia, mengharapkan kehadiran mereka dengan patuh dan mau melaksanakan
perintahnya secara keseluruhan demi memperoleh
kerelaannya.
2. Lalai dalam Mengingat Allah
Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa
was-was dalam keadaan tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang
dalam mengingat Allah, berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan
perintah dan larangan-Nya. Terkadang was-was juga akan muncul dari setan yang
telah mengguncangkan jiwanya.
Ya, orang yang hatinya bersih dan yakin kepada Allah tidak akan
terkena penyakit ini, kecuali bila menderita cacat atau penyakit tertentu. Dari
sudut pandang agama, mengingat Allah ibarat benteng kuat dan baju besi yang
melindungi manusia dari berbagai macam bahaya, seperti penyakit kejiwaan.
Sebagaimana, kita juga dapat menjadikannya sebagai pijakan dalam proses
pengobatannya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa was-was bisa muncul sebagai
akibat perbuatan haram dan mungkar, sebaliknya mencari perlindungan Allah dapat
mencegah seseorang dari dampak
negatifnya.
3. Gejolak Hati
Terkadang was-was muncul dalam keadaan tertentu lantaran
kegalauan hati yang sangat keras akan hal-hal yang spele dan remeh. Ketika ia
tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, ia akan memikirkan
problem dan khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya kedalam
kubangan was-was.
Karena itu, ketika seorang anak kecil megotori badannya, maka ia
akan segera melawan guncangan jiwa lantaran takut akan hukuman ibunya dengan
cara mencuci kotoran tersebut berulang kali. Dan, pengulangan itu memberikan
kemungkinan bagi muncul dan tertanamnya pemikiran yang bersifat was-was
tersebut. Sebagian orang berkeyakinan bahwa pemikiran yang disertai perasaan
was-was sebenarnya merupakan sejenis kegelisahan yang timbul dari penyakit
kejiwaan yang dapat disembuhkan dengan mudah.
4. Rasa Takut dan Malu
Mungkin, sifat malu merupakan salah satu diantara faktor
penyebab was-was, sebab seorang pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan
inilah yang mengharuskan kita membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.
Karena itu, mereka yang pada masa kecilnya telah mendapatkan
pelecehan dan perlakuan keras, pada masa dewasanya tidak akan mampu menghadapi
problem yang sangat besar dan menyelesaikannya secara benar. Ini menunjukkan
bahwa seorang pemalu akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk
melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan penilaian
dan cemoohan orang lain. Inilah yang mendorongnya melakukan pekerjaan secara
berulang agar dapat menyelesaikannya sebaik mungkin, yang pada akhirnya
menjerumuskannya kedalam was-was.
5. Tidak Merasa Aman
Dalam keadaan tertentu, perasaan tidak aman merupakan faktor
penyebab terjadinya was-was. Dengan kata lain, sebagian orang akan menderita
was-was lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan
semacam ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya
kemampuan dalam mengendalikan diri.
Tidak diragukan lagi bahwa benturan kejiwaan yang datang secara
tiba-tiba pada diri seseorang akan mendorong munculnya perasaan tidak aman
dalam diri , yang kemudian akan menyebabkan tertimpa was-was. Sebagaimana,
tekanan jiwa akan menghilangkan perasaan aman dalam pikiran seseorang. Ini juga
merupakan penyebab lemahnya kepribadian dan menjadikannya sebagai sasaran empuk
bagi penyakit was-was.
6. Jiwa yang Lemah
Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf
dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga kita
mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya.
Ketika ia menampakkan keinginan agar seluruh pekerjaannya sebanding dengan
orang yang lebih utama darinya, maka perasaan ini akan berubah kedalam bentuk
perasaan lemah.
C. Usaha-usaha
mengatasi keterasingan
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tama harus
mulai dari diri kna scndiri,
yaitu kita harus bersikap
tenang. Dengan sikap
tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga
segala kesulitan dapat kita atasi.
Contoh
Dokter yang
menghadapi istri dan anaknya yang sedang
sakit, justru tidak dapat merasa
tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila
menghadapi keluarganya yang
sakit, karena ia
merasa khawatir. Dalam
hal ini dokter itu harus
bersikap seperti menghadapi
pasien yang bukan
keluarganya.
Cara lain yang mungkin juga
baik untuk digunakan dalam mengatasi
kegelisahan atau kecemasan yaitu
dengan memerlukan sedikit pemikiran;
pertama-tarna, kita tanyakan kepada diri
kita sendiri (introspeksi). akibat yang
paling buruk yang bagaimanakah yang
akan kita tanggung atau yang akan
terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat
menganalisa akibat yang akan ditimbulkan
olch kecernasan tersebut dan bila kita
tidak dapat mengatasinya, kita dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena tidak
semua pengalaman di
dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita
bersedia menerima akibatnya
dengan rasa tabah
dan senang hati
niscaya kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga,
dengan bersama-sama berjalannya
waktu kita dapat
mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat
timbulnya kecernasan,dengan
demikian kita akan tidak merasakan lagi adanya
rasa kecemasan / kegelisahan
dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan
yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan.Kita pasrahkan
nasib kita sepenuhnya
kepada-Nya, kita harus
percaya bahwa Tuhanlah Maha
Kuasa. Maha Pengasih, Maha penyayang dan
Maha Pengampun.
D. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing. dan kata itu adalah dari
kata dasar asing. Kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal
orang. sehingga kata
terasing berarti, tersisihkan
dari pergaulan, terpisahkan dari
yang lain. atau terpencil. Jadi kata
keterasingan berarti hal-hal yang
berkenaan dengan tersisihkan
dari pergaulan,terpencil atau
terpisah dari yang
lain.
Terasing atau keterasingan
adalah bagian hidup
manusia. Sebentar atau
lama orang pemah mengalami
hidup dalarn keterasingan,
sudah tentu dengan
sebab dan kadar
yang berbeda satu sarna lain.
Yang menyebabkan orang
berada dalam keterasingan itu ialah
perilakunya yang tidak dapat diterima
atau tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang,
sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam
masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat
diterima atau tidak dapat dibenarkan itu
selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya
bertentangan dengan atau
menyentuh nilai-nilai kemanusiaan.
Hal itu
akan merugikan harta,
nama baik, martabat, harga diri
orang lain. Karena itu orang
yang berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada dalam
keterasingan. Perbuatan itu misalnya
mencuri, memperkosa, mengganggu
istri orang, menghina orang, sombong.
Keterasingan dalam hal
ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku. Maksudnya supaya si pelaku ini tidak
merugikan orang lain lagi
atau membuat gelisah orang
lain. dan si pelaku
dapat menjadi sadar, sehingga
dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan
nilai-nilai kemasyarakatan itu.
Kesadaran itu mungkin dapat
terjadi apabila orang
itu terasing yang membuat
ia gelisah.
Keterasingan yang dipaksakan
oleh manusia lain dalam
masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan, tidak mau mendekati, tidak mempedulikan, memboikot,
bahkan mengisolasi di pelaku. Apabila
dengan perilaku masyarakat
ini masih tidak
mempan menyadarkan si pelaku itu,
maka keterasingan itu dapat dipaksakan oleh istitusi yang diciptakan
masyarakat misalnya pengadilan.
Orang yang bersikap
angkuh, sombong. besar
kepala, tidak menghonnati
orang lain selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat,
karena perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci
oleh masyarakat. Orang
lain akan merasa tersentuh nilai-nilai
kemanusiaannya apabila
bergaul dengan orang
angkuh, sombong. dan tidak menghonnati orang lain. Karena itu ia dibenci orang
lain. sehingga membuat
ia dalam keterasingan.
Dalam karya sastra Abdul Muis
yang berjudul “Salah
Asuhan”, Hanafi yang berpendidikan Barat adalah tipe orang yang sombong,
angkuh, tak menghonnati orang
lain. Ia menganggap rendah
dan kolot masyarakat Minangkabau, sehingga
ia terasing karena dibenci, tak disukai oleh
masyarakat sekitarnya. Dikalangan
teman-temannya sendiri ia dibenci dan dijauhi
karena sifatnya yang membeda-bedakan teman-temannya. Ini terbukti
ketika ia bersama istrinya
Corrie de Busye mengadakan pesta
makan malam di rumahnya di
Jakarta. dengan mengundang teman-temannya tetapi
yang diundang hanya
ternan-ternan tamatan sekolah di
Negeri Belanda Pembedaan seperti ini tak
disenangi oleh teman-temannya. sehingga
tak seorangpun yang hadir pada malam itu. Hanafi dan Corrie
istrinya dalam keterasingan.
Kekurang yang ada pada
diri seseorang dapat juga membuat
keterasingan. Dalam hal ini
bukan masyarakat yang
membuat orang itu terasing.
melainkan dirinya sendiri
karena ketidak mampuan atau
karen a membuat kesalahan.
Ketidakmampuan atau kesalahan
ini berpengaruh pada nama
baik atau harga
diri atau martabat
orang yang bersangkutan. Ketidakmampuan disini
meliputi kekurangan ilmu
pengetahuan yang dimiliki
ataupun ketidakmampuan fisiko
Kurang ilmu pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belurn
sampai pada taraf tertentu yang dihadapinya sekarang.
Dengan demikian orang
yang bersangkutan tidak
japat menyesuaikan diri
dengan masyarakat ilmiah
yang dihadapinya Karena itu ia merasa
gelisah, terasing.
Kesalahan yang
dibuat seseorang juga
dapat membuat orang itu dalam
keterasingan, dan karena itu ia merasa
gelisah.
E.
Kesepian
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah
mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu
bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Kesepian
itu akibat dari keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan sikap buruk seperti
sombong, angkuh, keras kepala, yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan
sosialnya.
F.
Ketidak Pastian
Ketidak
pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal – usul yang jelas.
Itu semua dapat disebabkan karena pola pikir yang kurang bisa terfokus
(konsentrasi).
Sebagai
permisalan ketidak pastian adalah tentang kelulusan yang terkadang dapat
menyebabkan kegelisahan. Lulus dan tidak lulus bisa jadi faktor yang menentukan
status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidak pastian dalam memprioritaskan
kelulusan suatu jenjang pendidikan dapat merugikan ataupun membuat karir
terancam.
G. Usaha-usaha
mengatasi ketidak pastian
langkah-langkah untuk menghadapi ketidakpastian hidup, yang bisa
membuat hidup lebih mudah karena kita menyiapkan diri secara lebih baik untuk
menghadapi apa pun yang terjadi. Dan ketika saatnya tiba, kita akan lebih mampu
mengambil risiko.
1.TAK ADA ORANG YANG TAHU SEGALANYA
Jika kita tahu segala sesuatu yang akan terjadi, hidup akan
sangat membosankan. Dengan mengubah cara kita memandang kesulitan, kita bisa
mengubah cara menanganinya. Mulai dari sekarang, daripada mencemaskan hal-hal
yang tak bisa diramalkan, atau membiarkan hal-hal yang terjadi membuat Anda
shock dan lumpuh secara berkepanjangan, coba pandang hal-hal yang tak terduga
sebagai peluang.
2.YANG TERBAIK DAN TERBURUK
Saat menghadapi ketidakpastian banyak di antara kita yang jadi
lumpuh. Jika tak tahu apa yang bisa kita harapkan, lebih baik low profile dan
jangan berbuat apa pun. Anggapan yang keliru. Ketika terjadi perubahan, cara
terbaik untuk mengatasi keresahan adalah dengan menjadi aktif.
Bertahan pada status quo mungkin tak akan mendatangkan perubahan
yang Anda cari. Jika terjadi ketidakberesan, kondisi Anda tak akan lebih buruk
dibanding sekarang. Kendati pun tidak lebih buruk, apakah Anda bisa hidup tanpa
mengejar tujuan-tujuan Anda? Kesampingkan rasa takut akan ketidakpastian dan
katakan kepada diri sendiri kebenaran mendasar ini: tanpa risiko, tak pernah
akan ada imbalan atau penghargaan.
3.LANGKAH-LANGKAH KECIL
Kita sering membuat kesalahan dengan berpikir, agar maju dalam
hidup. kita harus melakukan perubahan besar. Padahal tidak begitu. Pada
kenyataannya, dengan melakukan langkah-langkah kecil yang aktif menuju tujuan,
kita membuat tujuan berkemungkinan lebih besar tercapai dengan memberi diri
kita peluang untuk menata ulang jika hasilnya tidak seperti yang kita harapkan.
Apakah ikut kursus sebelum mendaftar pada satu program, atau minta naik gaji
sebelum mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih baik di bidang yang kurang
menarik bagi Anda. Yang pasti adalah, tidak melakukan apa pun pasti tak akan
membawa Anda ke tempat yang Anda inginkan. Melakukan sesuatu kemungkinan akan
membuat beda.
4.FOKUS PADA YANG BISA DIATUR
Kenali hal-hal yang benar-benar tak bisa Anda atur atau
kendalikan. Artinya Anda harus secara aktif melepaskan yang tak bisa Anda atur.
Kita sering bertemu dengan orang yang berpikir jika mereka terus memikirkannya,
pemikiran mereka mungkin akan membantu mereka mengubah situasi. Harapan yang
agak berlebihan. Katakan kepada diri sendiri, mencemaskan situasi itu tak akan
mengubahnya. Serahkan semuanya kepada Tuhan karena Dia Maha Besar dan bisa
melakukan hal-hal yang tak bisa kita lakukan.
5.SIAPKAN DIRI DAN RENCANAKAN
Bertindak di mana Anda bisa bertindak. Semakin aktif Anda
menyiapkan diri, Anda akan merasa semakin baik tentang situasi itu. Brainstorm
kemungkinan-kemungkinan dan jangan hanya berpikir tentang bertindak. Lakukan
apa yang bisa Anda lakukan sekarang. Buat rencana yang bisa Anda buat.
Menyiapkan diri menghadapi yang terburuk punya manfaat, jika benar-benar
terjadi yang terburuk, Anda sudah menyiapkan diri untuk menghadapinya.
6.EVALUASI HIDUP
Hidup pada zaman dengan ketidakpastian besar memberi kita
kesempatan untuk menilai diri sendiri. Menilai hidup itu tidak buruk sejauh
tidak memindahkan Anda ke peran korban, di mana Anda melihat diri sendiri
sebagai korban situasi. Menerima peran korban membuat kita melepaskan kekuatan.
Lebih baik gunakan saat ini untuk evaluasi ulang untuk membuat
keputusan-keputusan positif untuk diri sendiri dan keluarga Anda. Mungkin
dengan prioritas ulang beberapa aspek dalam hidup Anda.
7.BICARA DENGAN KELUARGA TENTANG STRES
Banyak ketidakpastian menimbulkan banyak stres. Efek stres
beda-beda pada satu orang dengan yang lainnya. Membicarakan stres dan
perasaan-perasaan Anda tentang hal-hal yang didatangkan ketidakpastian membuat
Anda mengungkapkan stres secara positif. Tanya pada anggota keluarga Anda
bagaimana efek ketidakpastian terhadap mereka. Anda mungkin akan menemukan
saling pengertian yang lebih besar terhadap pengalaman satu sama lain sehingga
menciptakan ikatan yang lebih dekat dalam keluarga. Dan semua orang dapat
saling mendukung satu sama lain untuk melewatinya. Membuat keluarga Anda
bekerja sebagai tim untuk mengatasi situasi yang membuat stres.
8.CARI PELUANG DALAM KRISIS
Huruf Cina tentang krisis terdiri dari 2 huruf: bahaya dan
peluang. Dalam setiap krisis selalu ada peluang. Peluang tersebut mungkin
pertumbuhan yang bisa terjadi di dalam hidup Anda. Peluang bisa berupa Anda
mempelajari hal-hal baru dalam hidup. Atau peluang tentang cara meningkatkan
dan memperkaya hubungan dengan pasangan dan anak-anak. Apa pun peluang itu,
tangkap dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk keseimbangan di saat
menghadapi ketidakpastian, selalu baik mengembangkan sikap bersyukur.
Perhatikan seluruh hidup Anda dan luangkan waktu untuk mencatat segala sesuatu
yang membuat Anda berterimakasih. Langkah sederhana ini dapat mengubah
pandangan Anda dalam sekejap.
9.AKSES SEMUA SUMBER DAYA
Saat menghadapi ketidakpastian hidup, perlu menjalin hubungan
sebanyak mungkin. Jangan mengurung diri dan jangan jadi jagoan yang tak pernah
menunjukkan kerapuhannnya kepada orang lain. Cara pendekatan seperti ini
terhadap ketidakpastian tidak sehat dan bisa menyakiti diri sendiri. Anda perlu
menghubungi semua sumber daya di sekitar Anda. Hubungi orang-orang yang
dengannya Anda merasa aman. Hubungan spiritual dengan Tuhan. Hubungi
orang-orang untuk memberikan dukungan. Jika Anda merasa terhambat secara
emosional, minta bantuan untuk pergi ke konselor. Ini mungkin hadiah terbaik
yang bisa Anda berikan kepada diri sendiri.
Sumber :
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/09/manusia-dan-kegelisahan/